Dalam dunia Meteorologi, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan Arcus (ref: cloud atlas World Meteorological Organization, WMO).
Fitur awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus dan Cumulus.
Selain itu, awan Arcus merupakan awan yang lazim terjadi, meskipun frekuensi kejadiannya jarang, memiliki tinggi dasar awan yang rendah.
Bukan hanya itu, formasi pembentukannya horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang.
Fenomena awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer, di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembab.
Sehingga, membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang.
Kondisi tersebut dapat terjadi, yangsalah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan.
Fenomena awan Arcus ini dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan.
Keberadaan awan Arcus, murni merupakan fenomena pembentukan awan.