KABAR BANTEN-Fenomena alam berupa penampakan awan mirip gelombang tsunami seperti yang muncul di Pelabuhan Merak Banten, merupakan sebuah pertanda.
Sebuah pertanda dari penampakan awan mirip gelombang tsunami yang merupakan awan Arcus, muncul di Pelabuhan Merak Banten, pada Senin, 14 Februari 2022 pagi.
Sempat menghebohkan karena penampakan awan Arcus di Pelabuhan Merak Banten mirip gelombang tsunami, ternyata memang sebuah pertanda.
Dari video yang beredar di media sosial, awan awan Arcus mirip gelombang tsunami melintas sebelum Pelabuhan Merak Banten dan sekitarnya diguyur hujan lebat.
Penampakan yang sama soal awan Arcus mirip gelombang tsunami, juga pernah terjadi sebelumnya di Aceh pada 10 Agustus 2020, tepatnya di wilayah Meulaboh.
Fenomena tersebut menghebohkan publik, bahkan dianggap sebagai sebuah pertanda gempa dan tsunami.
Bukan hanya itu, namun juga ada yang mengaitkan dengan mistis atau dianggap sebagai sebuah isyarat.
Kemunculan awan Arcus mirip gelombang tsunami, memang sebuah pertanda atau isyarat.
Namun, bukan sebuah pertanda atau isyarat bakal terjadi gempa dan tsunami.
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari akun Instagram @bmkgwilayah2, BMKG mengungkap bahwa awan mirip gelombang tsunami di Pelabuhan Merak Banten adalah awan Arcus.
Kemunculan awan arcus tersebut, menurut BMKG, tumbuh akibat adanya pertemuan massa udara hangat dan dingin.
Jadi secara umum, awan Arcus adalah awan yang tumbuh akibat adanya pertemuan massa udara hangat dan ingin.
Dengan penampakannya yang mirip gelombang tsunami, awan Arcus mirip gelombang tsunami merupakan salah satu fitur dari awan cumulonimbus (CB).
Namun perlu diketahui, awan Arcus mirip gelombang tsunami merupakan sebuah pertanda atau isyarat yang biasanya berkaitan dengan adanya hujan lebat, angin kencang, dan petir dan kilat.
"Sehingga sobat harus berwaspada selalu ya!,"tulis BMKG Wilayah 2 Tangerang Selatan dalam akun Instagramnya, pada Senin, 14 Februari 2022, malam.
BMKG kembali menegaskan bahwa tidak ada kaitan awan ini dengan tsunami dan gempa, apalagi hal mistis.
Penampakan awan mirip gelombang tsunami yang merupakan Arcus, BMKG memberikan penjelasanya secara ilmiah.
Dalam dunia Meteorologi, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan Arcus (ref: cloud atlas World Meteorological Organization, WMO).
Fitur awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus dan Cumulus.
Selain itu, awan Arcus merupakan awan yang lazim terjadi, meskipun frekuensi kejadiannya jarang, memiliki tinggi dasar awan yang rendah.
Bukan hanya itu, formasi pembentukannya horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang.
Fenomena awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer, di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembab.
Sehingga, membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang.
Kondisi tersebut dapat terjadi, yangsalah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan.
Fenomena awan Arcus ini dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan.
Keberadaan awan Arcus, murni merupakan fenomena pembentukan awan.
Terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer, dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami maupun hal-hal mistis.***