Network
Tatu juga meminta agar prokes di perhotelan di cek kembali. Supaya mereka menyiapkan peralatan kembali. Dalam hal ini yang harus ekstra bekerja keras adalah satpol PP dan TNI Polri di pantai terbuka.
"Karena biasanya di pantai terbuka sulit, minimal prokes pakai masker terutama yang tidak berenang harus pakai masker. Kalau yang berenang mah pasti dibuka," ujarnya.
Pihaknya berencana menyiapkan masker untuk mengamankan prokes wisatawan. Bahkan ia pun mendapat informasi ada industri yang akan memberi sumbangan masker, jika masih kurang akan dibelikan melalui dana TT.
Selain itu pihaknya juga akan mengeluarkan suret edaran arus balik kepada kecamatan dan desa. Suret edaran itu berlaku bagi pendatang baru agar minimal sudah divaksin dosis dua atau booster.
"Kemudian camat dan kades harus selektif pada pendatang baru jangan sampai mereka ditumpangi orang yang bermaksud tidak baik," ucapnya.
Tatu juga meminta agar pendatang yang mencari kerja dikurangi. Sebab ketika mereka tinggal enam bulan dan belum mendapatkan pekerjaan, kemudian BPS turun melakukan sensus maka akan jadi beban persoalan Pemda.
"Itu akan meningkatkan pengangguran di Kabupaten Serang. Jadi diutamakan arus balik yang sudah punya pekerjaan," katanya.
Kemudian ia juga meminta kaitan PJU terutama di kawasan wisata dan jalur menuju tempat wisata seperti di Pabuaran, Cinangka, Mancak dan Gunung sari dikoordinasikan dengan dishub provinsi.
"Karena ini jalur provinsi untuk siapkan agar pengunjung aman apalagi malam hari, jangan sampai banyak yang datang ke wisata dan disana tidak aman karena gelap," ucapnya.
Rapat tersebut dihadiri pula oleh Wabup Serang Pandji Tirtayasa, Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, Asda I Nanang Supriatna, sejumlah kepala OPD, Kejari, Kejati, Pengadilan Agama, perwakilan Polres Serang, Kabupaten dan, Cilegon, kodim 0602 Serang dan Kodim 0623 Cilegon.***
