Network
"Saya termasuk yang memahami bahwa hisab dengan rukyat itu adalah metode. Bukan bagian paket dari ibadahnya," kata Ustadz Adi Hidayat.
Dijelaskannya, hal tersebut bersumber dari sebuah hadits Nabi Muhammad SAW.
"Kan haditsnya satu paket itu, Inna ummatun ummiyakum, laa naktubu wala naksubuhu. Assyahru Kadza wa Kadza. Baru kemudian Syuru Li Rukyatihi," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Maksudnya, dari sini Ustadz Adi Hidayat ingin menjelaskan bahwa dalam waktu puasa sunnah arafah 9 Dzulhijjah dan hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah itu dapat menggunakan berbagai jenis metode.
Apapun metodenya, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa semuanya layak untuk ibadah.
"Kalau itu dijadikan suatu konsep ibadah, menjadi ummi itu merupakan suatu ibadah. Karena haditsnya satu kesatuan," dia melanjutkan.
Baca Juga: Membaca Sayyidina Pada Sholawat di Tasyahhud Akhir, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Dengan demikian, Ustadz Adi Hidayat menetapkan puasa sunnah arafah yang jatuh pada hari ini dan Idul Adha pada 9 Juli 2022.
"Jadi kalau saya pribadi saya akan menunaikan, sekali lagi, shalat Idul Adha pada 10 Dzulhijjah, hehehe. Jelas ya? Puasanya (Sunnah Arafah) 9 Dzulhijjah," katanya sambil tertawa bersama audiens dalam video yang berdurasi dua menit tersebut.
demikian, Ustadz Adi Hidayat menegaskan agar umat Islam di Indonesia tetap bertoleransi terhadap pendapatnya masing-masing jika terdapat perbedaan.
