Ingin Sukses di Masa Depan, Generasi Milenial Harus Miliki Tiga Kemampuan Ini

- 19 September 2022, 08:00 WIB
Direktur Kabar Banten Rachmat Ginandjar menerima sertifikat dari panitia PBAK IAIB Serang
Direktur Kabar Banten Rachmat Ginandjar menerima sertifikat dari panitia PBAK IAIB Serang /Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Generasi Milenial harus memiliki sedikitnya tiga kemampuan agar bisa meraih kesuksesan di masa depan.

Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat (penerbit HU Kabar Banten) Rachmat Ginandjar tiga kemampuan itu saat menjadi narasumber pada acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kampus (PBAK) di Institut Agama Islam Banten (IAIB), Sabtu, 17 September 2022.

Dalam acara yang diikuti para masiswa baru dari berbagai fakultas di IAIB itu Rachmat menyampaikan materi berjudul “Peluang dan Tantangan Dunia Kerja pada Era Milenial”.

Menurut Rachmat, kemampan pertama yang harus dimiliki generasi milenial adalah kompetensi. Berbeda dengan era sebelumnya, genenerasi era milenial saat ini lekat dengan dunia kerja yang mengedepankan kompetensi tinggi.

“Bahkan, industri-industri besar hingga perusahaan rintisan (start up) berlomba-lomba mencari sumber daya manusia yang memumpuni,” ujarnya.

Baca Juga: Baznas Banten dan Bjb Syariah Serang Gandeng Kabar Banten Wujudkan Transparansi Zakat

Kemampun kedua adalah cerdas dan inovatif. Rachmat menjelaskan, untuk dapat bertahan menghadapi tantangan di era Milenial, diperlukan sikap cerdas, dan inovatif dalam menyikapi perubahan yang terjadi di masa depan.

Kemampun ketiga adalah adaptif. Menurut Rachmat, evolusi dan seleksi alam telah mengajarkan kepada manusia bahwa yang mampu bertahan hidup bukanlah yang tercerdas, terkuat, terlama, dan terkaya. Akan tetapi yang paling mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

“Jadi, jika kita ingin meraih kesukses di masa depan, generasi sekarang harus memiliki ketiga kemampuan tersebut,” tegasnya.

Baca Juga: Gerakan Bebas Stunting, BPKK PKS Banten Kunjungi Kabar Banten

Rachmat menjelaskan ketiga kemampuan tersebut sangat diperlukan karena tantangan yang dihadapi generasi saat ini sangat berat.

Di antara tantangan berat tersebut adalah persaingan pencari kerja yang jauh lebih berat dibandingkan era sebelumnya.

Apalagi sejak 2016, kebijakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah mulai di terapkan oleh pemerintah di negara-negara ASEAN termasuk Indonesia sendiri.

Hal itu berarti saat ini dan masa datang banyak tenaga kerja dari luar negeri yang berseliweran di negara Indonesia. Begitu pula sebaliknya. Pekerja Indonesia juga akan dikirim ke luar negeri untuk timbal baliknya.

Kemudian generasi saat ini harus menghadapi fenomena disruption (disrupsi). Dunia hari ini sedang menghadapi fenomena disrupsi, situasi di mana pergerakan dunia industri atau persaingan kerja tidak lagi linear.

Baca Juga: Harian Umum Kabar Banten Jalin Sinergi Dengan UIN SMH Banten

“Perubahannya sangat cepat, fundamental dengan mengacak-acak pola tatanan lama untuk menciptakan tatanan baru,” ujar Rachmat.

Tantangan lainnya adalah fenomena Industri 4.0. Revolusi industri 4.0 secara umum diketahui sebagai perubahan cara kerja yang menitikberatkan pada pengelolaan data, sistem kerja industri melalui kemajuan teknologi, komunikasi dan peningkatan efisiensi kerja yang berkaitan dengan interaksi manusia.

Berdasarkan analisa Mckinsey Global Institute, industri 4.0 memberikan dampak yang sangat besar dan luas, terutama pada sektor lapangan kerja.

“Pada era ini robot dan mesin akan menghilangkan banyak lapangan kerja di dunia,” katanya.

Selain mengahdirkan Rachmat Ginandjar, acara tersebut menghadirkan narasumber lainnya dari Korem 064/Maulana Yusuf, Dr Hj Sulastri, MA, Dr Drs H Jalim Muslim, SPD I, MM, Dr HM Shobri Fayumi :c, Msi, Drs H Edi Mudjaidi Amin SH, dan Dewan Mahasiswa IAIB Serang.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah