Teater GBB Banten Kenalkan Rabeg Makanan Khas Banten Lewat Pentas Teater Musikal, Begini Maknanya

- 18 Desember 2022, 10:56 WIB
Sutradara Teater musical petualangan rabeg Giri Mustika Roekmana saat berfoto bersama para pemeran teaternya di Kota Serang, Minggu 11 Desember 2022.
Sutradara Teater musical petualangan rabeg Giri Mustika Roekmana saat berfoto bersama para pemeran teaternya di Kota Serang, Minggu 11 Desember 2022. /Dok Pribadi Giri Mustika Roekmana


KABAR BANTEN - Teater GBB Banten Indonesia menyelenggarakan pentas teater musical kolaboratif yang berjudul “Petualangan Rabeg” di Ballroom salah satu hotel di Kota Serang Minggu 11 Desember 2022.

Melalui teater musikal karya Sutradara Giri Mustika Roekmana, GBB Banten berupaya mengenalkan rabeg yang merupakan makanan khas di Provinsi Banten kepada masyarakat luas.

Sutradara Teater petualangan rabeg Giri Mustika Roekmana mengatakan, acara tersebut merupakan dukungan dari program dana abadi kebudayaan dalam platform Dana Indonesiana pada kategori Penciptaan Karya Kreatif Inovatif.

Baca Juga: 10 Pertanyaan Asah Otak Tentang Pengetahuan Umum Ilmuwan Penemu

 

"Sebelum pementasan ini, dan sebelum dilaksanakan pementasan terlebih dahulu dilaksanakan workshop tentang pengetahuan Rabeg dan Strategi Konsep Penyutradaraan di masa depan," ujar Giri Mustika Roekmana kepada Kabar Banten, Minggu 18 Desember 2032.

Giri mengatakan, workshop tersebut mengundang tokoh budaya yakni Yadi Ahyadi dari Kota Serang dan Muldiyana dari Bandung.

Dosen di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa itu mengatakan tujuan diselenggarakannya kegiatan pentas teater petualangan rabeg bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang makanan khas Banten salah satunya adalah rabeg atau ngerabeg.

Sebab saat ini masih banyak masyarakat yang belum tahu bagaimana rabeg ini bisa hadir di Banten dan menjadi makanan favorit pada acara hari-hari besar Islam di Banten.

Baca Juga: Sering Dianggap Remeh, Bau Mulut Bisa Jadi Indikasi Penyakit Serius dan Berbahaya

Pria asal Kecamatan Cikeusal itu mengatakan, rabeg bukan semata hidangan makanan enak saja.

Tetapi rabeg atau ngerabeg alias makan rabeg bersama mengandung perlambang kebersamaan. Masyarakat yang akan melaksanakan hari besar mereka masak rabeg lalu di makan sambal berkumpul.

"Ketika berkumpul mereka saling komunikasi serta terciptalah jalinan silaturahmi dan rasa kebersamaan satu sama lainnya," ucapnya.

Ia mengatakan, hubungan sosial kemasyarakatan inilah yang menjadi point penting pada peristiwa ngerabeg tersebut.

Giri berharap dari acara tersebut masyarakat semakin memiliki kesadaran untuk selalu mempertahankan sebuah tradisi dan menurunkannya pada generasi selanjutnya sehingga tetap lestari dan bertahan selamanya.

Baca Juga: Lulusan Paket C Bisa Ikut SNPMB 2023, Simak Persyaratan dan Kriterianya

Lebih dari itu peristiwa ngerabeg salah satunya dapat meningkatkan jiwa sosial yang tinggi bagi masyarakat sehingga ketahanan budaya dan ketahanan pangan dapat selalu beriringan menuju kemajuan suatu bangsa.

Selain mengangkat rabeg dalam pertunjukan teater musikal yang memiliki daya tarik untuk ditonton oleh masyarakat luas, diharapkan pula ada sebuah kegiatan yang menjadi salah satu pemertahanan kebudayaan yang semakin maju.

Kemudian beregenerasi salah satunya dengan adanya festival (festival rabeg).

"Selain itu adanya jurnal atau artikel yang dapat dibaca oleh masyarakat terkait rabeg ini sehingga informasi tentang rabeg dapat menjadi sebuah referensi bagi para peneliti atau pemerhati kuliner rabeg ini," ucapnya.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x