Network
CILEGON, (KB).-Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon membuka lembaran baru dalam melanjutkan pembangunan Pelabuhan Warnasari. Sejumlah rencana telah disusun ulang, khususnya terkait urusan perizinan dan lahan.
Hanya saja, Pemkot Cilegon selaku pemegang saham utama, belum memutuskan tentang pemberian posisi operator pelabuhan. Sementara ada dua kandidat kuat yang siap menerima posisi tersebut, yakni PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Cilegon, atau PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo II) Banten.
Terkait hal itu, PT Pelindo terkesan sangat antusias untuk mendapatkan posisis tersebut. Sebagaimana dikatakan General Manager PT Pelindo II Banten Armen Amir, pihaknya cukup pantas dijadikan sebagai kandidat terkuat.
"Operator pelabuhan itu, bisnis utamanya PT Pelindo. Jadi wajar kami menginginkan posisi itu di Pelabuhan Warnasari," ujarnya, akhir pekan lalu.
Menurut dia, Pelabuhan Warnasari telah menjadi salah satu agenda penting. Lantaran pihaknya telah memasukkan pembangunan pelabuhan tersebut ke dalam rencana kerja Pelindo II Banten.
"Kami lihat banyak potensi yang bisa digarap di Pelabuhan Warnasari. Ada Lotte yang akan menggunakan jasa pelabuhan, kemudian curah basah dan curah kering. Banyak sekali," tuturnya.
Sampai saat ini, kepastian akan kontribusi PT Pelindo II Banten terhadap proyek pembangunan Pelabuhan Warnasari, masih berupa investasi pada dermaga pelabuhan.
"Investasi kami masih pada dermaga, sepanjang 200 m2. Tapi bukan berarti otomatis kami mendapatkan posisi operator. Perihal itu, nanti akan kami tanyakan. Apakah akan ke kami atau PT PCM," katanya.
Dalam undang-undang pelayaran dan kepelabuhan, kata Armen, PT Pelindo bukanlah pihak yang memiliki kewenangan untuk selalu menjadi operator. Katanya, siapa pun bisa menjadi operator, asalkan memenuhi persyaratan.
