Angkasa Pura II Gelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat

- 23 November 2018, 06:30 WIB
Angkasa Pura II
Angkasa Pura II /

TANGERANG, (KB).- PT Angkasa Pura II mengelar simulasi penanggulangan keadaan darurat melalui kantor cabang utama Soekarno Hatta, Kamis (22/11/2018).

Dalam skenario latihan tersebut, Pesawat Boeing 777-300 milik perusahaan penerbangan Boss Air rute CGK-SIN dengan nomor registrasi OK-18 dan nomor penerbangan BA-3110 dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Indonesia menuju Changi International Airport dengan jumlah penumpang 260 orang mengalami pembatalan lepas landas (aborted take off), adanya aktivitas vulkanik dari Gunung Anak Krakatau di Banten.

Pesawat yang sedianya akan tiba di bandara tujuan sekitar pukul 11.50 WIB tersebut membawa 170 pria, 70 wanita, 4 anak-anak, serta 16 kru ( 4 cockpit crew dan 12 flight attendant).

Pembatalan tersebut terjadi, karena Pilot merasakan adanya guncangan pada runway, sehingga pesawat lepas kendali dan menyebabkan pesawat BA-3110 gagal take off dan keluar dari runway sejauh 50 meter serta nose gear pesawat patah dan engine bagian satu terbakar di November 7, runway 25 right.

Libatkan 800 personel

Pada latihan tersebut, melibatkan kurang lebih sedikitnya 800 personel, terdiri dari Airport Emergency Committee dan Airport Security Committee dari PT Angkasa Pura II (Persero), Otoritas Bandara, AirNav, KNKT, TNI, Polres Bandara, Basarnas, CIQ, DVI Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan, pihak Airlines, Ground Handling, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Pemadam Kebakaran Kota Tangerang, Pemadam Kebakaran Kabupaten Tangerang, serta beberapa rumah sakit dan Puskesmas yang ada di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang.

Untuk menjamin keselamatan penerbangan, keamanan dan kenyamanan moda transportasi udara serta untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari kecelakaan penerbangan diperlukan latihan terpadu yang melibatkan seluruh instansi terkait untuk menguji sistem dan prosedur standar masing-masing institusi yang terlibat.

Selain penanganan pada saat kejadian, dalam PKD tahun ini juga terdapat skenario penanganan pascakejadian, yakni penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters and meters. Bahkan, PT Angkasa Pura II (Persero) juga melakukan latihan penanganan terhadap media (media handling) saat kondisi darurat.

Seperti tindakan khusus yang dapat dikomunikasikan oleh maskapai, termasuk mengaktifkan pusat panggilan darurat serta membuka pusat informasi untuk keluarga korban. Executiver General Manager, Bandara Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan mengatakan, aspek keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan penerbangan.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah