Asal Usul Nama Vihara Avalokitesvara Banten, Lengkap dengan Sejarah Berdirinya, Awalnya di Dekat Masjid Agung

- 21 Januari 2023, 21:34 WIB
Pengunjung Vihara Avalokitesvara Banten sedang bersembahyang dalam perayaan Imlek.
Pengunjung Vihara Avalokitesvara Banten sedang bersembahyang dalam perayaan Imlek. /Kabar Banten /Hashemi Rafsanjani

KABAR BANTEN – Setiap menjelang perayaan Imlek, kita di Banten khususnya akan langsung teringat dengan Vihara Avalokitesvara di Banten Lama, Kelurahan Kasemen, Kota Serang..

Namun sudah tahu kah Anda kalau nama Vihara Avalokitesvara berasal dari nama salah seorang penganut agama Budha?

Disebutkan keberadaan vihara di Indonesia tidak lepas dari bangsa-bangsa Cina yang melakukan migrasi untuk mencari rempah rempah. Kedatangan orang-orang Cina ke Banten sendiri terjadi pada ke tahun 1652 atau sekitar abad 16.

Keberadaan Vihara Avalokitesvara, bermula dari kedatangan putri Tiongkok yang hijrah ke daratan Banten. Tujuan semula mereka sebenarnya adalah Surabaya.

Namun, mereka kehabisan air minum, rombongan terpaksa singgah di Banten. Banten saat itu dikuasi Syarif Hidayatullah, ternyata kesaktian Jendral Tiongkok itu dapat dikalahkan. Setelah kembali ke Tiongkok jendral itu menceritakan semua pengalamannya kepada kaisar.

Baca Juga: Ramai Dikunjungi Saat Imlek, Ini 6 Fakta Vihara Avalokitesvara Banten

Beberapa waktu kemudian, Kaisar mengundang Syarif Hidayatullah ke Tiongkok. Di Tiongkok, kaisar menjajal ilmu tamunya. Sang kaisar mengganjal perut putrinya dengan bantal, seperti kelihatan sedang hamil.

Kemudian kaisar bertanya kepada Syarif Hidayatullah, “Coba tebak. Sudah berapa bulan kandungan sang putri?”.

Lalu Syarif Hidayatullah menjawab, “Kalau tidak salah, tuan putri sedang hamil empat bulan.”

Mendengar hal itu, kaisar tertawa dirinya akan yakin akan menang karena tebakan tamunya salah. Namun, muka kaisar merah padam ketika tuan putri mengatakan kalau dirinya benar-benar hamil empat bulan, seperti yang di katakana oleh Syarif Hidayatullah.

Kaisar pun malu pada tamunya. Karena sangat malu, kaisar pun mengusir tuan putri, melihat ini Syarif Hidayatullah merasa iba, lalu beliau mengajak tuan putri ke Banten kemudian di jadikan istrinya. Tidak ketinggalan, beliau juga membawa serta beberapa orang serta pengawal setia Tuan Putri.

Vihara yang termasuk dalam Kawasan Situs Banten Lama yang konon dibangun sekitar tahun 1652 M ini diberi nama Vihara Avalokitesvara.

Nama Vihara tersebut diambil dari nama salah seorang penganut Buddha, yaitu Bodhisattva Avalokitesvara, yang artinya mendengar suara dunia.

Di Banten tuan putri bersama sebagian pengawalnya memeluk agama Islam. Dan sebagian lagi tetap memegang teguh agama leluhur mereka. Dan mereka yang non-Muslim, bersembahyang di tepi pantai, di tempat terbuka.

Melihat ini hati tuan putri merasa terenyuh. Ia memohon kepada suaminya agar membuatkan tempat ibadah yang layak untuk mereka. Demi istri tercinta, permintaan tersebut dikabulkan.

Akhirnya, dibangunlah sebuah tempat kecil seluas kurang lebih 200 M² yang terletak di sebelah barat Masjid Agung. Dengan catatan para penganutnya harus menyesuaikan diri dengan mereka yang beragama Islam.

Tempat ibadah tersebut didirikan sekitar pada tahun 1652. Setelah dibongkar, pada tahun 1774 mereka pun mendirikan rumah ibadah yang lebih besar, letaknya di tempat yang sekarang ini.

Begitulah sejarah berdirinya Vihara Avalokitesvara Banten sebagaimana dikutip dari dari skripsi S1 mahasiswi UIN SMH Banten, Anggun Anggraeni, berjudul Simbol – Simbol di Vihara (Studi di Vihara Avalokitesvara Banten Lama (2017).***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x