Pihaknya mengimbau agar siapa pun tidak melakukan aktivitas politik di rumah ibadah.
“Kami mengimbau agar jangan melakukan aktivitas politik di rumah-rumah ibadah,” kata AM Romly.
Ia memahami bahwa kegiatan politik dilakukan selalu soal bagaimana menarik simpati masyarakat agar kemudian menjatuhkan pilihan sebagaimana dimintakan politisi atau tim dan pendukungnya.
“Tapi, ya itu tadi kalau di rumah ibadah, tolong hormati. Jangan,” katanya.
AM Romly mengungkapkan, aktivitas politik yang diimbau agar tidak dilakukan di rumah ibadah tersebut adalah aktivitas berupa permintaan dukungan maupun hanya sekedar permintaan atau permohonan doa restu dari masyarakat.
Ia juga mewanti-wanti agar aktivitas politik tersebut tidak kebablasan dengan mendiskreditkan pihak lain atau lawan politik.
“Jangan menjelek-jelekkan. Karena itu rentan memprovokasi masyarakat,” katanya.
Menurut AM Romly, potensi kerawanan akan terjadinya gesekan antar pendukung dalam kegiatan politik di Banten cenderung lebih banyak di wilayah selatan Banten.
“Kalau di perkotaan kan orang relative sudah banyak fokusnya. Kalau di daerah kan orang masih guyub, ya termasuk guyub dalam hal politik,” ujar AM Romly.***