Geger Cilegon, Perlawanan Rakyat Banten Terhadap Kolonial Belanda

- 8 Februari 2023, 17:33 WIB
Ilustrasi Geger Cilegon, perlawanan rakyat Banten terhadap kolonial Belanda.
Ilustrasi Geger Cilegon, perlawanan rakyat Banten terhadap kolonial Belanda. /Tangakapan layar/YouTube Vinus TV

Setelah itu, para pemberontak berjumlah ratusan berkumpul di markas Pasar Jombang Wetan.

Haji Wasyid pemimpin utama pejuang membagi para pejuang menjadi tiga pasukan.

Pasukan pertama dipimpin Lurah Jasim, pasukan kedua dipimpin Haji Abdul Gani dan Haji Usman, dan pasukan ketiga dipimpin Haji Tubagus Ismail.

Sasaran serangannya yaitu penjara untuk membebaskan tahanan kepatihan dan rumah asisten residen di alun-alun Cilegon.

Pasukan Haji Tubagus Ismail menyerang rumah asisten residence Johan Henry Hubert. Sedangkan Haji Usman dan pasukannya menyerang Urip Bahed, Kepala Penjualan Garam. Dan pasukan Lurah Jasim bergerak menuju rumah jaksa dan ajun kolektor kemudian bergerak menuju penjara dan membebaskan sekitar 20 tahanan.

Seorang sipir penjara Masrama Dimeja tewas. Para pejuang membawa Wedana Cilegon, Raden Cakradiningrat, Jaksa Cilegon Masastra Diwirya dan Ajun Kolektor Raden Purwadiningrat ke alun-alun untuk dieksekusi.

Setelah menduduki Cilegon, Haji Wasyid pemimpin para pejuang menuju Serang untuk merebut ibukota residen.

Para pejuang dihadang oleh kavaleri Belanda dan berhasil di tahan. Para pemimpin yang
belum juga ditemukan.

Haji Wasyid serta pengikutnya long march ke arah Banten Selatan pada 30 Juli 1888. Lalu ekspedisi tentara mengakhiri pelarian mereka di daerah Sumur.

Para pejuang memberikan perlawanan, meski akhirnya dilumpuhkan tentara kolonial yang membawa mayat mereka ke Cilegon dan diidentifikasi sebagai Haji Wasyid, Haji Tubagus Ismail, Haji Abdul Gani dan Haji Usman.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube VINUS TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x