Dapat Rekomendasi Gerindra, Golkar Urus PAW Kadernya

- 19 Juni 2020, 12:45 WIB
Ilustrasi PAW
Ilustrasi PAW /

SERANG, (KB).- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Serang Fahmi Hakim sedang memproses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Kabupaten Serang Nasrul Ulum.

Hal tersebut dikarenakan peraih suara terbanyak dalam Pileg 2019 Kabupaten Serang tersebut, dipastikan akan maju dalam pilkada melalui Partai Gerindra melawan petahana Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa yang diusung Golkar.

Fahmi mengatakan, sejak empat bulan lalu, pihaknya sudah mencoba melakukan pemanggilan kepada Nasrul Ulum untuk mengklarifikasi persoalan ketidak patuhannya terhadap Partai Golkar melalui surat panggilan satu, dua, dan tiga. Namun demikian, Nasrul Ulum tidak mengindahkan surat panggilan yang dilayangkan.

"Proses PAW Sedang kami lakukan, tentunya secepatnya," katanya kepada Kabar Banten saat ditemui di Kantor DPW PBB Banten, Kamis (18/6/2020).

Ia mengungkapkan, Rabu (17/6/2020), bahwa DPP Partai Gerindra telah menurunkan rekomendasi kepada saudara Nasrul Ulum dan Eki Baihaki.

“Kami kutip di statement-nya Ketua DPD I Partai Gerindra (Desmon J Mahesa) di media, bahwa saudara Nasrul Ulum pada saat pendaftaran dan sampai hari ini sudah melakukan proses pembuatan KTA (kartu tanda anggota) Partai Gerindra," ucapnya.

Oleh karena itu, ujar dia, sesuai dengan anggaran dasar rumah tangga (ADRT), sesuai Peraturan Organisasi (PO) 07 DPP Partai Golkar tentunya secara otomatis ketika ada kader Golkar yang sudah memiliki KTA partai lain dengan sendirinya berarti dia sudah dinyatakan mengundurkan diri dari Partai Golkar.

"DPD Partai Golkar sedang melakukan proses mekanisme (pencabutan KTA Partai Golkar) yang pertama, adalah melakukan proses pleno di DPD Partai Golkar yang akan kami sampaikan kepada DPD I Partai Golkar Provinsi Banten yang selanjutnya akan diproses oleh DPP Partai Golkar. Karena, proses pencabutan KTA itu ditingkat DPP," tuturnya.

Namun perlu diketahui, kata dia, dalam proses Pilkada 2020 Partai Golkar telah melaksanakan semua mekanisme secara terbuka dan transparan kepada seluruh kader Partai Golkar ketika akan mencalonkan diri. Nyatanya pada saat Rapimda DPD Partai Golkar, hanya ada satu calon yang akan maju mencalonkan diri, yakni Ratu Tatu Chasanah.

Oleh karena itu, pihaknya memproses penetapan calon hasil rapimda tersebut melalui keputusan DPD Partai Golkar yang diajukan kepada DPD I Partai Golkar dan selanjutnya disampaikan kepada DPP.

"Alhamdulillah DPP telah memutuskan memberikan surat keputusan kepada Ratu Tatu Chasanah dan Pandji Tirtayasa, tentu ini merupakan keputusan partai yang sudah final," ucapnya.

Ia menegaskan, meskipun ada persoalan tersebut kader Golkar yang lain dari Tingkat DPD, pengurus kecamatan (PK), Desa dan juga seluruh Anggota fraksi tetap solid memenangkan Ratu Tatu Chasanah.

Disinggung soal tanggapannya terkait pasangan Nasrul-Eki, Fahmi menjelaskan, pihaknya akan fokus untuk berjuang dalam pilkada Kabupaten Serang.

"Jangankan Ibu (Ratu Tatu Chasanah) ada calon, ibu dengan bangku kosong saja kita terus berjuang dan berusaha, ikhtiar dan berdoa dalam rangka penguatan untuk masyarakat Kabupaten Serang. Saya kira kita tidak boleh bicara berat ringan (lawannya) yang pasti demokrasi di Kabupaten Serang dengan turunnya rekomendasi Gerindra jadi adanya demokrasi," katanya.

Ketua DPD I Golkar Banten Ratu Tatu Chasanah mengatakan, terkait pencalonan Nasrul Ulum yang mendapat rekomendasi dari Gerindra itu bukan suatu masalah. Sebab hal itu menjadi hak dari Partai Gerindra untuk memberikan rekomendasi pada siapapun.

"Itu hak Gerindra tidak jadi masalah, karena semua partai punya hak menentukan arahnya bukan jadi persoalan itu hak masing-masing partai," ujarnya.

Sedangkan terkait kepengurusan Nasrul di Golkar, kata Tatu, semua akan diurus oleh DPD II Golkar Kabupaten Serang sesuai mekanisme partai.

"Kader yang tidak patsun partai keluar dari mekanisme partai sudah jelas aturannya," ucapnya.

Ketua Desk Pilkada DPC Gerindra Kabupaten Serang Kiwan Nuryadi mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum bisa membenarkan rekomendasi dukungan terhadap Nasrul Ulum-Eki Baihaki tersebut. Sebab dirinya belum memegang surat rekomendasi yang aslinya.

"(Pemberian rekomendasi secara resmi) Masih nunggu arahan dari tingkatan yang lebih tinggi dalam hal ini desk pilkada provinsi," ucapnya.

Meski demikian, Kiwan mengatakan, nama pasangan yang tertera dalam surat rekomendasi tersebut sebelumnya sudah diajukan ke DPP.

“Oleh karena itu, siapapun yang diusung partai kader harus siap (memenangkan)," ucapnya.

Bagian dari Risiko

Sementara, bakal calon bupati Serang Nasrul Ulum mengatakan, pihaknya tidak menepis adanya kemungkinan PAW tersebut. Sebab itu menjadi bagian dari risiko.

"Itu enggak menepis semua itu, karena bagian dari risiko," ujarnya saat dikonfirmasi Kabar Banten.

Disinggung soal rekomendasi pencalonan, sampai saat ini dirinya belum menerima fisik rekomendasi tersebut. Selain itu dirinya pun belum mendapatkan panggilan dari Gerindra terkait rekomendasi tersebut.

"Sampai saat ini saya belum terima fisiknya. Kan belum (belum ada panggilan Gerindra) pada dasar kita belum terima fisiknya doa kan saja yang terbaik dan harapan kita semu, (kalau pasangan dengan Eki Baihaki) doakan saja," katanya. (DN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah