Network
SERANG, (KB).- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang memprediksi angka kemiskinan di Kabupaten Serang tahun ini akan mengalami kenaikan.
Prediksi itu selain melihat hasil survey BPS Banten, juga melihat banyak masyarakat yang pendapatannya bekurang akibat dirumahkan, bahkan kegilangan pendapatan karena kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehingga banyak yang kesulitan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Kepala BPS Kabupaten Serang Indra Warman menjelaskan, tahun ini angka kemiskinan di Kabupaten Serang diprediksi akan mengalami kenaikan. Apalagi sebelumnya BPS Provinsi Banten telah merilis angka kemiskinan naik 25 persen. Sehingga otomatis angka kemiskinan kabupaten/kota akan mengikuti seperti hasil survey BPS Banten.
"Tahun lalu trennya ada penurunan angka kemiskinan. Tapi tahun ini diprediksi akan ada kenaikan," kata Indra kepada wartawan, Kamis (16/7/2020).
Baca Juga : Bertambah 134.600 Orang, Warga Miskin di Provinsi Banten Melonjak
Menurut dia, kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Serang dilihat dari sisi pendapatan masyarakat saat ini. Sebab selama pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang akhirnya kehilangan pekerjaan dan pendapatannya akibat dirumahkan dan dilakukan PHK oleh perusahaannya. Sehingga saat ini masyarakat kesulitan dalam mencukupi kebutuhan keluarganya untuk sehari-hari.
"Karena kemiskinan saat ini dikarenakan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Masyarakat Kabupaten Serang ada yang pendapatannya turun sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya," tuturnya.
Baca Juga : Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Banten Diprediksi Naik 2,5 Persen
Sementara, lanjut dia, dari sisi harga-harga kebutuhan pokok saat ini dinilai tidak terlalu mempengaruhi. Pemicu utama naiknya angka kemiskinan karena banyak masyarakat yang terkena PHK dan dirumahkan.
