Deretan Bahasa Bebasan Kota Cilegon yang Jarang Digunakan Berikut Artinya

- 22 Februari 2023, 19:37 WIB
Logo Kota Cilegon terkait sejumlah kata dalam bahasa Bebasan Kota Cilegon yang jarang digunakan beserta artinya.
Logo Kota Cilegon terkait sejumlah kata dalam bahasa Bebasan Kota Cilegon yang jarang digunakan beserta artinya. /Dokumen Pemkot Cilegon

KABAR BANTEN - Kota Cilegon sejak dulu ternyata mempunyai bahasa daerah yang halus bernama Bebasan dan sudah digunakan oleh para orang tua.

Bahasa daerah Bebasan Kota Cilegon yang saat ini jarang sekali digunakan para kaum milenial meski Kota Cilegon memiliki Perwal untuk selalu menggunakan Bahasa Bebasan setiap hari Kamis.

Beberapa Bahasa Bebasan di Kota Cilegon mempunyai banyak makna dan arti. Bahkan diantaranya mempunyai kemiripan dengan bahasa daerah lain.

Dikutip Kabar Banten dari akun instagram @roni_gesenk, salah satu anggota Dewan Kesenian Cilegon, berikut beberapa kata yang merupakan bahasa daerah atau Bebasan di Kota Cilegon.

Ngaji Kuping, artinya kegiatan pengajian yang ada di majelis-masjelis di kampung-kampung. Biasanya ustadz menyampaikan materi dan jama'ah memasang telinga.

Patakire atau bangusire, adalah ungkapan kemarahan atau bentuk kekesalan seseorang terhadap orang lain. Biasa dalam Bahasa Indonesia, Brengsek.

Buang sepak, adalah istilah untuk bertarung. Kata ini biasanya digunakan oleh para petarung atau jawara ketika saat bertanding dalam perlombaan.

Kekecehan, adalah ungkapan untuk para anak kecil atau besar yang suka bermain-main dengan air genangan yang ada ditanah.

Payu, adalah ungkapan untuk menandakan sebuah benda itu bernilai yang saat dijajakan sudah laku atau terjual.

Pelangguran, adalah ungkapan untuk orang yang suka berbuat usil atau iseng. Dan keusilannya itu banyak ditertawakan orang.

Ngijir, adalah ungkapan untuk proses belajar berhitung yang dilakukan baik untuk anak maupun orang dewasa.

Petit, kata ini di ungkapan untuk menunjukan sebuah pucuk atau ujung pada bagian tertinggi sebuah pohon.

Tulungurip, kata tersebut biasanya sering digunakan untuk menandakan orang terheran-heran akan sesuatu. Namun daerah lain di Kota Cilegon menggunakan kata Gundame..

Pepetanan, adalah sebuah kebiasaan perempuan yang tengah melakukan aktifitas dalam mencari kutu rambut pada kepala orang lain.

Demikanlah bahasa Bebasan di Kota Cilegon yang jarang digunakan beserta artinya.***

 

 

Editor: Kasiridho

Sumber: instagram @roni_gesenk


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x