Beliau merupakan pendiri Kesultanan Banten, sekaligus menjadi penguasa pertama kerajaan Islam di Banten.
Sultan Maulana Hasanudin adalah putra kedua dari Nyi Kawunganten, putri dari Prabu Suroaowan, dan Syekh Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.
Pada saat Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon untuk menduduki posisi sebagai Adipati Cirebon menggantikan Pangeran Cakrabuana yang merupakan putra dari Prabu Siliwangi yang sudah wafat, Pangeran Maulana Hasanudin lebih memilih tetap tinggal di Banten untuk menyebarkan agama Islam, dan mendirikan pesantren di Banten.
Dengan seiring waktu menyebarkan dakwah beliau membuahkan hasil, sehingga nama beliau menjadi semakin besar. Sehingga masyarakat setempat memberi gelar Syekh kepadanya.
Sejak saat itu ketenaran nya jauh melampaui Sang Penguasa Banten, yaitu pamannya sendiri yang bernama Prabu Pucuk Umun.
Namun, Sultan Hasanudin dalam menyebarkan agama Islam mulai mengalami hambatan, yang terbesar justru datang dari Prabu Pucuk Umun.