Diikuti Puluhan Peserta Siswa Siswi SD, Berikut Juara Lomba Dongeng di Kabupaten Serang

- 16 Juni 2023, 10:10 WIB
Sekretaris DPKD Kabupaten Serang Dedi Arief Rohidi didampingi Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca DPKD Kabupaten Serang Andi Suriati saat berfoto dengan para juara lomba dongeng di aula Tubagus Suwandi, Kamis 15 Juni 2023.
Sekretaris DPKD Kabupaten Serang Dedi Arief Rohidi didampingi Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca DPKD Kabupaten Serang Andi Suriati saat berfoto dengan para juara lomba dongeng di aula Tubagus Suwandi, Kamis 15 Juni 2023. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Sebanyak 29 peserta mengikuti lomba dongeng yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah atau DPKD Kabupaten Serang Kamis 15 Juju 2023.

Kegiatan lomba dongeng tingkat Kabupaten Serang yang digelar di DPKD Kabupaten Serang di aula Tubagus Suwandi tersebut diharapkan dapat memunculkan potensi cerita yang mengangkat kearifan lokal Kabupaten Serang.

Berdasarkan hasil lomba dongeng DPKD Kabupaten Serang, berikut ini siswa siswi yang berhasil meraih juara dalam ajang lomba dongeng tingkat Kabupaten Serang.

Baca Juga: Meninggal, Mundur Akibat Nyaleg hingga Kasus Hukum, Berikut Desa yang Diisi Pjs di Kabupaten Serang

Dari 30 peserta yang dijadwalkan berlomba, satu peserta tidak hadir dalam lomba dongeng tingkat Kabupaten Serang tersebut.

Juara 1 Nadhifah dari SDN Pasar Kecamatan Ciomas, Juara 2 Ziyan Andayani dari SDN Pegadingan Kecamatan Kramat watu, Juara ke 3 Dzhulian Dwi Rahayu dari SDN Bojonegara 1 Kecamatan Bojonegara.

Kepala Bidang atau Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran membaca DPKD Kabupaten Serang Andi Suriati mengatakan, kegiatan lomba dongeng dilakukan untuk meningkatkan minat baca anak-anak di Kabupaten Serang. Lomba tersebut diikuti 30 peserta dari 29 kecamatan.

"Tadinya ada tingkat SD MI, tapi kebetulan dari MI gak ada yang mengirim jadi kita ambil semua dari SD di Kabupaten Serang. Tapi perwakilan satu kecamatan satu SD. Tapi karena ada 30 peserta jadi ada satu kecamatan yang mengirim dua peserta," ujarnya kepada Kabar Banten.

Ia mengatakan, pendaftar lomba sendiri sangat banyak mencapai lebih dari 100 orang. Akan tetapi karena keterbatasan anggaran, maka hanya dipilih 30 peserta perwakilan dari 29 kecantikan.

"Kalau untuk lomba biasanya kita buka sebanyak banyaknya. Cuma ini kita bukan hanya menyediakan untuk peserta yang juara (hadiah) tapi anak anak yang ikut jangan sampai mereka pulang dengan bawa kekecewaan. Walau sebenarnya mereka tidak juara tapi adalah tanda mata dari kita berikan cinderamata dan uang jajan," ucapnya.

Andi mengatakan, dalam kegiatan tersebut diambil tema cerita rakyat yang ada di Kabupaten Serang. Sebab pihaknya ingin menggali dan melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Serang.

"Alhamdulillah setelah ada beberapa tampil muncul cerita baru. Biasanya hanya yang kita tahu seperti Gunung Pinang, tapi Alhamdulillah ada cerita baru jadi ada yang bisa digali dari situ," tuturnya.

Baca Juga: H-5 Pengumuman UTBK SNBT 2023, Ini Link dan Waktunya

Ia berharap apabila tahun ini provinsi menyelenggarakan lomba dongeng, maka dari Kabupaten Serang bisa mengikuti dan dikawal agar bisa sampai tingkat nasional. Dalam lomba sendiri penilaian diberikan terhadap beberapa aspek seperti penampilan, penguasaan materi, pembawaan cerita, dan karakter suara.

"Juri dari duta baca Banten, sama putri dongeng," katanya.

Kepala DPKD Kabupaten Serang Aber Nurhadi mengatakan, tujuan dari lomba dongeng sendiri ada tiga. Pertama mampu membentuk karakter si pendongeng bahkan pendengarnya.

Kedua mengembangkan literasi baca untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat Kabupaten Serang khususnya para pelajar.

"Terus ketiga kembangkan kompetensi. Dengan dongeng diharapkan kreatifitas anak-anak muncul dan bisa variasikan ceritanya sehingga jadi menarik," ujarnya.

Selain itu ia juga berharap tergalinya potensi daerah yaitu muatan lokal. Berdasarkan hasil lomba banyak yang mengangkat cerita yang selama ini tidak pernah diketahui.

"Sehingga ada potensi-potensi. Tinggal kedepan ada pelatihan bagi pembina supaya mengkreasikan cerita itu jadi menarik karena ini skenario penulisan masih seperti narasi artikel sehingga tidak komunikatif," tuturnya.

Akan tetapi ada juga beberapa peserta yang sudah mulai komunikatif dalam ceritanya.

"Cerita harus tidak monoton ada dialog itu lebih bagus bisa menirukan suara baik perempuan atau laki-laki. Ini tahap awal bagaimana kedepan dirancang sehingga kegiatan ini lebih menarik," ucapnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah