Warung Madura di Kabupaten Serang Diamuk Sekelompok Pemuda, Pemilik Keluarkan Celurit, Begini Endingnya

- 7 Agustus 2023, 21:52 WIB
Sejumlah pemuda yang diduga melakukan perusakan Warung Madura di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang saat diamankan petugas Polsek Tanara, Senin 7 Agustus 2023.
Sejumlah pemuda yang diduga melakukan perusakan Warung Madura di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang saat diamankan petugas Polsek Tanara, Senin 7 Agustus 2023. /Dokumen Polsek Tanara

KABAR BANTEN - Sekelompok Pemuda diduga melakukan perusakan terhadap Warung Madura di Kampung Pesisir, Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang belum lama ini.

 

Akan tetapi, aksi para pemuda tersebut kemudian berhenti usai sang pemilik Warung Madura di Kabupaten Serang tersebut mengeluarkan celurit.

Berdasarkan rekaman video CCTV yang sempat viral di media sosial, sekelompok pengamen berpakaian anak punk mengamuk di Warung Madura di Kabupaten Serang.

Tidak diketahui penyebabnya apa, namun sekelompok pengamen itu terlihat merusak dan mengobrak-abrik barang dagangan.

Tak terima dengan perbuatan kelompok pemuda itu, penjaga warung madura sempat terlihat keluar warung dengan memegang sebilah celurit dan mengejar kelompok pemuda tersebut.

 

Kapolsek Tanara AKP Edi Mulyana membenarkan kejadian itu, peristiwa keributan di warung kelontong madura itu terjadi pada Jumat 4 Agustus 2023 malam.

"Kejadian Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB. Sekelompok pemuda (terduga pelaku perusakan-red)," ujarnya, Senin 7 Agustus 2023.

AKP Edi menjelaskan setelah menerima laporan dari penjaga warung Lihaton (36), pihaknya langsung mengamankan para pelaku disekitar Kampung Kepaksan, Desa Pedaleman, Kecamatan Tanara.

"Sekitar 30 menit dari kejadian 6 orang pemuda itu berhasil kita amankan tak jauh dari lokasi kejadian," ucapnya.

 

Ia mengatakan dari pemeriksaan korban maupun pelaku, perusakan warung kelontong madura itu diduga akibat salah paham, antara penjaga warung dengan salah satu pemuda.

"Diduga kejadian tersebut karena kesalahpahaman. Awalnya Medi meminjam gunting ke warung madura untuk membuat kliper (menggunting botol plastik). Pada saat memberikan gunting pemilik warung berkata jangan nyampah," tuturnya.

AKP Edi menerangkan salah satu pelaku yang mengalami gangguan pendengaran pada telinganya, mengira penjaga warung madura itu menyebut kelompoknya sebagai sampah.

"Karena salah mendengar, saudara Medi memberitahukan ke teman-temannya bahwa kita ini dianggap sampah. Akhirnya terjadi cekcok mulut dan keributan antara kelompok pemuda dengan pemilik warung madura," ucapnya.

 

Setelah mengetahui persoalannya, AKP Edi mengatakan korban maupun pelaku akhirnya menyelesaikan persoalan tersebut secara damai. Pelaku juga memberikan ganti rugi kepada korban.

Baca Juga: Kekerasan di Kabupaten Serang Masih Terjadi, Pelaku Dominan Orang Dekat, Tertinggi Kecamatan Ini

"Para pelaku mengganti kerusakan barang dagangan korban sebesar Rp270 ribu," katanya.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah