Legenda Asal Usul Gunung Krakatau dan Selat Sunda, Ada Misteri Kotak Pandora

- 29 Agustus 2023, 15:51 WIB
Potret kawah Gunung Anak Krakatau, sisa letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang banyak film kan.
Potret kawah Gunung Anak Krakatau, sisa letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang banyak film kan. /Tangkapan layar/Instagram @krakatau_ca_cal

KABAR BANTEN - Gunung Krakatau dikenal dunia karena letusan yang sangat dahsyat pada tahun 1883.

 

Letusan Gunung Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer.

Selain cerita dahsyatnya letusan Gunung Krakatau, ada kisah asal usul dan sejarah tentang terbentuknya Gunung Krakatau dan Selat Sunda.

Baca Juga: 200 Mahasiswa Berbagai Perguruan Tinggi Siap Belajar di Untirta, Ikuti Pertukangan Mahasiswa Merdeka Batch 3 

Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal YouTube Borin Vlog mengenai Legenda Asal Usul Gunung Krakatau, dan terkait dengan asal-usul atau awal mula Selat Sunda.

 

Bagaimana kisah legenda, misteri dan juga mitos terkait dengan asal-usul Gunung Krakatau dan juga Selat Sunda ini.

Gunung Krakatau atau dengan nama internasional yaitu krakatoa atau Rakata adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya berada di perairan Selat Sunda antara Pulau Jawa dan juga Sumatera.

Nama Krakatau ini juga disematkan pada satu puncak gunung berapi yang terletak di sana, yaitu Gunung Krakatau atau kini menjadi Gunung Anak Krakatau.

Adapun terkait dengan Gunung Krakatau ada dua kisah legenda yang terkait dengan Gunung Krakatau mengenai legenda asal-usulnya.

 

Gunung Krakatau serta legenda meletusnya

Gunung Krakatau adalah legenda tentang munculnya Gunung Krakatau dan juga terkait dengan asal-usul Selat Sunda.

Terdapat sebuah kerajaan dengan pemimpin yang bernama Prabu Rakata Prabu yang sangat bijaksana.

Saat Prabu Rakata berkuasa Pulau Jawa dan Sumatera masih tergabung dalam satu daratan, Raja Rakata ini memiliki dua anak laki-laki yang bernama Raden Tapa Baruna dan Raden Sundana.

 

Pada suatu ketika sang raja berniat untuk melakukan pertapaan, karena usianya yang sudah semakin menua dan kedua anaknya sudah memasuki usia yang tepat untuk memangku jabatan sebagai raja atau menggantikan posisinya.

Sebelum melakukan Tapa Brata tersebut sang raja pun mencoba berbicara kepada kedua anaknya terlebih dahulu yaitu mengenai rencananya untuk bertapa dan juga meninggalkan tahta kerajaan.

Ia bermaksud untuk membagi kedua wilayah kekuasaannya menjadi dua bagian agar masing-masing anaknya memiliki daerahnya tersendiri.

Pembagian wilayah ini juga bertujuan agar kedua anaknya tidak merasa iri satu sama lain mengenai daerahnya.

 

Raden Tapa Baruna akan mendapatkan jatah kekuasaan di daerah barat, sementara Raden Sundana akan mendapatkan wilayah di bagian timur.

Pembagian ini juga berujung kepada kesepakatan yang disetujui oleh kedua anaknya.

Dengan diterimanya keputusan ini sang raja pun merasa tenang dan akhirnya pergi untuk melakukan Tapa Brata.

Dalam melaksanakan kegiatan menyepinya ini sang raja tidak membawa banyak barang-barang, hanya sebuah benda pusaka yaitu benda pusaka miliknya berupa guci favoritnya.

Baca Juga: Liburan Seru di Krakatau Park Lampung, Taman Hiburan Terbesar dan Terlengkap di Sumatra

Namun ketika sang raja masih melaksanakan kegiatan pertapaan tersebut tiba-tiba tersiar kabar yang sampai ke telinga sang raja, bahwa terjadi peperangan yaitu peperangan internal di kerajaannya.

Hal ini melibatkan antara kedua anaknya yang sebelumnya telah Ia bagi daerah kekuasaan.

Ternyata peperangan ini terjadi karena Raden Sundana menyerang Raden Tapak Baruna. Alasannya karena ia ingin mendapatkan kekuasaan yang lebih luas daripada yang telah disepakati.

Mendengar peristiwa tersebut tentunya Prabu Rakata pun marah besar, tanpa menyelesaikan pertapaannya Prabu Rakata memutuskan untuk pulang agar membicarakan permasalahan ini kepada kedua anaknya yang saling berselisih tersebut.

 

Pasca kembali Prabu Rakata meminta agar kedua belah pihak saling berdamai, kemudian Prabu Rakata menginjak ke tanah dengan hebatnya sampai bumi berguncang.

Lalu Prabu Rakata memerintahkan kedua anaknya untuk berdiri di daerah kekuasaannya masing-masing dengan para pasukan tentara yang berdiri di belakang kedua anaknya.

Lalu Prabu Rakata pun meminta kedua anaknya untuk melihat kesaktiannya dengan guci pusaka yang berisi air laut.

Prabu Rakata menuangkan air laut tersebut diantara pasukan Raden Sundana dan juga di antara pasukan Raden Tapak Baruna, dan guci tersebut diletakkan di atas tanah.

 

Tidak lama muncul sebuah keajaiban yang membuat tanah berguncang dengan keras, sehingga membuat sebuah retakan besar yang menciptakan jurang yang sangat dalam.

Retakan ini semakin merembet ke arah Selatan dan juga Utara. Hal ini membuat wilayah dari anaknya pun terpisah menjadi dua bagian, sehingga benar-benar memisahkan keduanya menjadi pulau tersendiri.

Diantara kedua daerah ini terbentuklah Selat Sunda dan lalu pulau yang di bagian barat kita kenal sebagai Pulau Sumatera sekarang.

Adapun pulau yang berada di bagian timur kita kenal dengan nama Pulau Jawa sekarang.

Baca Juga: 7 Pulau Angker di Indonesia, Ada yang Hancur Akibat Gunung Krakatau

Sementara guci milik sang raja tersebut berubah menjadi sebuah gunung yang dikenal dengan nama Gunung Krakatau.

Itulah kisah legenda dan asal-usul Gunung Krakatau dan juga terciptanya Selat Sunda yang memisahkan Pulau Sumatera dan juga Pulau Jawa.

Adapun kisah legenda yang kedua terkait dengan Gunung Krakatau adalah mengenai kisah meletusnya Gunung Krakatau.

Konon dahulu kala Krakatau pernah meletus dahsyat yang mengakibatkan kerusakan fatal yang ada di permukaan bumi.

 

Setelah meletus kini hanya tersisa barisan Gunung Anak Krakatau yang sangat indah. Cerita ini konon terjadi pada tahun 1883 Masehi.

Pada saat meletusnya Gunung Krakatau yang berawal dari perebutan Kotak Pandora, sebuah kotak ajaib yang bisa membawa siapapun pemiliknya untuk pergi ke negeri gaib.

Karena dahulu kala di kawasan Gunung Krakatau terdapat sebuah negeri bernama Kerajaan Krakata yang berada di kaki Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Kerajaan Krakatau mengalami gempa berkali-kali karena terbukanya Kotak Pandora dari alam lain.

 

Pada saat bersamaan seorang dukun kepiting yang merupakan dukun ilmu hitam di Kerajaan Krakatau menemukan kembali kekuatannya.

Dengan terbukanya Kotak Pandora tersebut dengan kekuatan tersebut dukun kepiting bisa menghidupkan kembali pasukan kepitingnya yang telah musnah.

Ketika Krakatau meletus untuk pertama kalinya pada tahun 1883 tepatnya di bulan Mei lalu Kotak Pandora ini pun kemudian diperebutkan oleh dukun kepiting maupun Ratu Kerajaan Krakatau.

Karena menurut ramalan Kotak Pandora ini bisa mengantarkan siapapun pemiliknya menuju alam gaib ketika terjadi letusan Krakatau yang paling besar.

 

Lebih lanjut Kotak Pandora ini juga diramalkan bisa membantu menghidupkan pasukan Jin untuk menghadapi pasukan kepiting yang akan datang menyerang Kerajaan Krakatau dengan bantuan Kotak Pandora.

Baca Juga: 4 Cara Mengenali Emosi Anak Usia Dini, Ini Bisa Dilakukan oleh Orang Tua

Itulah kisah legenda terkait dengan Gunung Krakatau, baik mengenai asal usulnya maupun mitos terkait letusan dahsyatnya.***

 

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Borin Vlog


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah