Bank Indonesia Banten Kirim 13 UMKM, Dari 6 Cabang Kompetisi, Provinsi Banten Raih 5 Achievement Fesyar Jawa

- 5 Oktober 2023, 12:05 WIB
UMKM dan Ponpes asal Banten boyong lima acvievment dari tiga kategori di Fesyar Jawa 2023.
UMKM dan Ponpes asal Banten boyong lima acvievment dari tiga kategori di Fesyar Jawa 2023. /Dok Bank Indonesia Banten/

KABAR BANTEN -  Provinsi Banten berhasil meraih lima prestasi atau achievement dengan tiga kategori lomba, yaitu juara dua favorit Wirausaha Muda Syariah Kategori Hulu yang diraih oleh Gapoktan Padi Sukabungah Kabupaten Lebak.

 

Kemudian, juara dua Modest Young Designer Competition road to IN2MOTION Kategori PonPes yang diraih oleh Pondok Pesantren Rodhotul Huda Kabupaten Pandeglang, dan juara tiga Modest Young Designer Competition road to IN2MOTION Kategori UMKM yang diraih oleh Dewi Sambi Kota Tangerang.

Selanjutnya, juara favorit satu Dakwah Eksyar antar Pesantren yang diraih oleh PonPes Al Iman Kabupaten Pandeglang, dan juara favorit dua Dakwah Eksyar antar Pesantren yang diraih PonPes Daar El Qolaam Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: Miliki Banyak Potensi Wisata, Bank Indonesia Banten Dorong Pariwisata di Banten Tumbuh Pesat Seperti Bali

Capaian prestasi tersebut diraih dalam kegiatan Festival Ekonomi Syariah atau Fesyar Jawa pada 29 September sampai 1 Oktober 2023 lalu di salah satu mall di Surabaya.

Kegiatan tersebut menjadi rangkaian dari road to show Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 24-29 Oktober mendatang.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Banten Imaduddin Sahabat mengatakan, Provinsi Banten turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa dengan mengirimkan 13 UMKM dan Pondok Pesantren binaan KPw Bank Indonesia Prov Banten yang telah lolos seleksi lebih dari 200 UMKM.

"13 UMKM tersebut di antaranya merupakan UMKM unggulan dari 8 kabupaten/kota. Seperti Dewi Sambi, Rhamala Hijab, Aramara Fashion, Ageman Ecoprint, Kaywood, Mitra Mandala, Prospero, Tawoon Banten Coffee Gn Karang, Cokelatin, Sanfood, PonPes Al Iman, dan PonPes Al-Furqon," katanya.

Berkat konsistensi, inovasi dan sinergi kuat antara Bank Indonesia Provinsi Banten, pemerintah, dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Banten dalam pengembangan ekonomi syariah di daerah, Banten berhasil memboyong lima pencapaian darintiga kategori pada kompetisi Fesyar Jawa 2023.

"Alhamdulillah, Banten membuahkan hasil, yaitu dari enam cabang kompetisi Fesyar Jawa 2023 yang diselenggarakan, Provinsi Banten berhasil meraih lima achievement," ujarnya.

Bahkan, pada penutupan acara karya terbaik para pemenang dan 20 finalis Modest Young Designer, UMKM dan Pondok Pesantren binaan Bank Indonesia Provinsi Banten pun turut ditampilkan pada sesi fashion show.

"Kami mengangkat kombinasi pesona wastra Batik Banten dan Tenun Baduy sebagai bahan kain yang digunakan," tuturnya.

Salah satu kontingen santri yang berhasil meraih juara satu favorit kategori Dakwah Ekonomi Syariah antar Pesantren, Indriani mengaku bangga dan percaya diri.

"Tentunya, bersyukur bisa menjadi perwakilan dari Kabupaten Pandeglang bahkan Provinsi Banten. Bangga, dan bisa menantang kepercayaan diri untuk berdakwah ekonomi syariah di hadapan lebih dari 163 ribu pengunjung yang hadir pada acara Fesyar Jawa 2023," ucapnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan, pentingnya sinergi para pemangku kepentingan dalam menghadapi berbagai tantangan pengembangan eksyar ke depan.

Untuk itu, terdapat empat strategi kunci pengembangan Eksyar Bank Indonesia, mulai dari Mendorong terbentuknya ekosistem produk halal secara end-to-end, Pengembangan inovasi kebijakan dan instrumen pasar keuangan syariah, hingga Penguatan halal lifestyle, serta Penguatan peran teknologi digital.

"Bank Indonesia juga bersinergi bersama Pemerintah, KNEKS, dan MES untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia dan diarahkan untuk mencapai inklusi keuangan dengan dukungan digitalisasi," ujarnya.

Upaya tersebut diwujudkan melalui pengembangan inovasi dan teknologi tiga program unggulan wilayah Jawa, yaitu Penguatan Rantai Nilai Produk Halal (PAHALA) untuk mendorong sinergi ekosistem rantai nilai produk halal melalui sertifikasi halal.

Kemudian, pengembangan Zona KHAS atau Kuliner Halal, Aman, dan Sehat serta Toko Bahan Baku atau Tobaku Halal.

"Selanjutnya, inklusivitas ekonomi melalui digitalisasi atau INSANI, yang berfokus pada pengembangan landing page atau fitur muslim-friendly tourism dan digitalisasi pembayaran zona KHAS se-Jawa," tuturnya.

Terakhir, Optimalisasi ZISWAF untuk Kesejahteraan Umat atau MASLAHAT yang diimplementasikan melalui pengembangan ekonomi dan bisnis pesantren melalui optimalisasi dana ZISWAF.

"Lelang wakaf produktif serta pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi Nadzir di Jawa," katanya.

**Catat Penjualan Hingga Rp3,03 Miliar

Untuk showcasing UMKM, Fesyar Jawa telah berhasil mencatat transaksi penjualan hingga mencapai Rp3,03 miliar sepanjang pelaksanaan kegiatan Fesyar baik melalui online maupun secara offline.

Angka atau nominal tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, yang hanya mencapai sebesar Rp2,46 miliar. *

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah