Ia mengatakan, Bupati Serang telah mewanti-wanti agar menjaga inflasi wabilkhusus cabai.
Sebenarnya gubernur dan bupati sudah berpesan apabila masyarakat rajin setiap rumah menanam cabai menggunakan pot maka harganya tidak akan tinggi.
"Memang harga ini tinggi akibat cuaca di beberapa tempat ekstrim kemarau panjang. Sehingga pasokan cabai kurang, jadi pasti hukum ekonomi harga tinggi," ucapnya.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta Minta OPD Sukseskan Program Nataru
Oleh sebab itu, kata dia, di tingkat petani terus dikembangkan budidaya cabai, akan tetapi dirinya juga mengimbau masyarakat didorong oleh ibu PKK, RT RW agar menanam cabai di rumah masing-masing.
Sehingga ketika perlu tinggal diambil dan tidak memberatkan kantong belanja.
"Ini luar biasa sekali kolaborasi nasional provinsi kabupaten termasuk tingkat desa masyarakat untuk bisa sama sama tangani inflasi salah satunya dengan item cabai ini. Telur, daging ayam sama dipantau terus," katanya.
Nanang mengatakan, cabai hasil panen di Kabupaten Serang apabil pasokannya berlebih akan dipasarkan pula ke tetangga seperti Kota Serang dan Cilegon.
"Untuk hindari kelangkaan pangan kita kerjasama tangani inflasi antar daerah," ucapnya.
Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, panen cabai di Tejamari sudah dilakukan 18 kali.