Baru Diguyur Hujan Awal Tahun, Puluhan Hektare Padi di Kabupaten Serang Terendam Banjir

- 9 Januari 2024, 11:52 WIB
Kondisi sawah di Lebak wangi Kabupaten Serang yang terendam banjir, Senin 8 Januari 2024.
Kondisi sawah di Lebak wangi Kabupaten Serang yang terendam banjir, Senin 8 Januari 2024. /Dok. DKPP Kabupaten Serang


KABAR BANTEN - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang menyebut puluhan hektare padi di wilayahnya terendam banjir, Senin 8 Januari 2024.

Puluhan hektare padi di Kabupaten Serang terendam banjir tersebut terjadi akibat hujan yang melanda pada Minggu 7 Januari 2024.

DKPP Kabupaten Serang berharap padi tersebut tidak terlalu lama terendam banjir, sebab jika lebih dari empat hari bisa berakibat puso.

Baca Juga: Dikunjungi Presiden Jokowi, Tatu Sebut Dana Desa Telah Mampu Ungkit Kemajuan Pembangunan di Kabupaten Serang

Kepala DKPP Kabupaten Suhardjo mengatakan untuk saat ini petani sudah mulai menggarap lahan.

Bahkan beberapa petani sebagian sudah ada yang mulai tanam.

"Bahkan kemarin ada laporan di Lebak Wangi kena banjir tanaman umur 7-14 hari ada beberapa hektare," ujarnya kepada Kabar Banten, Senin 8 Januari 2024.

Ia mengatakan, apabila padi tersebut terendam lebih dari empat hari maka bisa terjadi puso.

Namun untuk di Lebak Wangi baru satu hari terendam.

"Mudah-mudahan hari ini cerah gak hujan jadi bisa kering," ucapnya.

Suhardjo mengatakan ada tiga kelompok tani (Poktan) yang melaporkan padinya terkena banjir.

Namun untuk di Lebak Wangi ada wilayah yang terkena banjir ada sebagian wilayah yang kekeringan tidak ada air dan sampai retak tanahnya.

Berdasarkan data kata dia, untuk Poktan Karya tani ada 35 hektare yang telah ditanam padi dan dari jumlah itu 16 hektare terendam banjir.

Sementara di Poktan Citra Rama ada 40 Hektare telah ditanam padi, dari jumlah itu 14 hektare kebanjiran.

Baca Juga: 3 OPD di Kabupaten Serang Segera Tempati Gedung Baru di Puspemkab, Berikut Nama-namanya

Kemudian di Poktan Sri Wangi dari luasan 45 hektare terendam 30 hektare.

"Varietas padinya Inpari 32, Inpari 48, dan Cakrabuana," ucapnya.

Menurut dia air di sawah tersebut tidak perlu alat atau mesin untuk menyedot air.

Sebab hari ini tidak turun hujan, sehingga akan surut.

"Kalau sehari (kerendam) kurang empat hari bisa diselamatkan," katanya.

Disinggung berapa jumlah luasan lahan yang telah mulai tanam padi saat ini, ia mengaku masing-masing daerah berbeda-beda.

Diantaranya ada yang mulai tanam Desember 2023 seperti di Ciruas, Pontang, dan Carenang.

"Kalau yang mulai garap di Kramat, dan beberapa daerah yang tadah hujan seperti sebagian Pontang, Tirtayasa dan Tanara," tuturnya.

Kemudian ia mengatakan, telah mengajukan bantuan benih untuk padi yang mengalami puso pada tahun lalu seluas 500 hektare.

Akan tetapi sampai saat ini bantuan benihnya belum turun.

"Kemungkinan begitu anggarannya belum turun. Kalau dari Pemda kita tidak sediakan untuk penggantian benih puso," ucapnya.

Sementara untuk untuk persediaan pupuk subsidi di Kabupaten Serang masih aman.

Pihaknya sudah mengajukan untuk kebutuhan petani.

"Pupuk insyaAllah aman kita sudah ajukan kebutuhan dan sudah di ACC tahun ini segera disalurkan," ujarnya.

Berdasarkan data DKPP, pihaknya telah mengusulkan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi mencapai 11.491.500 ton dan NPK 6.880.000 ton.

Angka tersebut telah disetujui dan segera didistribusikan.

Alokasi pupuk urea dan NPK bersubsidi tersebut akan didistribusikan ke 29 kecamatan.

Untuk alokasi terbesar urea ada di Kecamatan Ciruas dengan 946.867 ton, Lebakwangi 938.919 ton, dan Pontang 831.394 ton.

Sementara untuk pupuk NPK bersubsidi terbesar di Kecamatan Tirtayasa dengan 568.588 ton, Kecamatan Ciruas dengan 479.171 ton, dan Kecamatan Lebakwangi 475.750 ton. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah