"Imbauan tidak henti-hentinya kita terus disampaikan," katanya.
Meski demikian, lantaran upaya pencegahan di sekolah hanya bisa dilakukan pada saat jam belajar, maka diluar jam belajar Tabrani meminta adanya keterlibatan orang tua siswa dalam upaya mencegah aksi tawuran.
"Makanya kita ngajak kerja sama masyarakat, orang tua pada saat Ramadan ini masing-masing juga mengingatkan anaknya untuk tidak terlibat dengan tawuran, perang sarung dan sebagainya," katanya.
Dalam momentum Ramadan ini katanya, jika kegiatan belajar mengajar (KBM) selesai, maka akan dilanjut dengan pesantren kilat.
"Kalau proses belajar mengajar selesai kan diisi dengan pesantren kilat. Jadi waktu mereka punya kekosongan itu sangat sedikit," katanya.
Untuk diketahui, baru-baru ini jelang puasa Ramahan telat terjadi aksi tawuran di daerah Ciracas, Kota Serang. Beberapa kali kepolisian juga mengamankan pelaku tawuran dan geng motor di wilayah Banten.***