Perasaan gelisah, karena memiliki anak kecil hinggap. Tak lama, ia melakukan komunikasi dengan temannya yang bekerja di media.
“Teman saya di media, ngasih info, kalau masih antri. Tapi tiket tidak akan hangus dan ada kebijakan kalau tidak berangkat hari ini,”ucapnya.
Dirinya mengaku setelah terjebak dalam antrean di Pelabuhan Merak Banten, harus muter-muter dan pasrah dan hanya main game.
Mulai masuk, diarahkan lurus, kemudian diarahkan lagi belok, setelah belok lurus kembali. Kemudian masuk dalam barisan. Dan disitulah dirinya menunggu di dermaga executive.
“Saya menghilangkan kejenuhan main game, untung anak nggak rewel.Ini mudik horror banget ada sekitar 12 jam saya di antrean dermaga merak. Nggak seperti tahun lalu, lancar,” ungkap Zaenal.
Akhirnya, setelah berkutat selama 12 jam dalam antrean, perasaan lega menyelimuti dirinya. Karena sudah masuk dalam kapal dan berlayar ke pulau Sumatera.
“Terima kasih kang, atas info-infonya. Titip salam aja buat para petinggi, banyakin kapal armada di Pelabuhan Merak, biar para pemudik cepat menyebrang dan tiba di kampung halaman,” ungkapnya.***