Network
KABAR BANTEN - Pasca ditinggal pensiun Sari Suryati, Kamis 1 Oktober 2020, kursi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) di Pemkot Cilegon masih dikosongkan.
Hal tersebut berdampak kepada sejumlah hal, khususnya program-program yang membutuhkan persetujuan seorang sekda menjadi mandek.
Tidak ada yang tahu alasan Wali Kota Cilegon Edi Ariadi belum juga mengisi kursi kosong itu dengan Pelaksana Harian (Plh) Sekda. Meskipun begitu, memang muncul isu dari segelintir pejabat teras, jika Edi berencana melantik seorang Plh Sekda pada Jumat 9 Oktober 2020.
Baca Juga: Lewati Tahapan Assessment, Peserta Lelang Jabatan Sekda Kota Cilegon Katakan Ini
Terlepas dari isu-isu lain yang turut menghiasi kekosongan kursi sekda, kepala daerah seharusnya telah mengisi kekosongan jabatan itu dengan Plh, kurang dari 7 hari. Ini tertuang pada Pasal 4 Perpres No 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekda.
Seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kondisi ini telah menimbulkan dampak terhadap alur birokrasi. Meskipun fungsi-fungsi sekda dapat dilakukan oleh para asisten daerah (Asda), namun tidak semua kewenangan sekda dapat diambil alih Asda.
"Jelas ada beberapa kewenangan yang hanya bisa dilakukan oleh sekda. Itu tidak bisa dilakukan oleh Asda, bahkan oleh kepala daerah," katanya.
Baca Juga: Verifikasi Akun ShopeePay, Ada Fitur Tambahan dan Promo Lainnya
Pejabat ini sangat berharap agar jabatan sekda segera diisi. Sehingga alur birokrasi pemerintahan bisa kembali normal.
"Seminggu saja, kami sudah kalangkabut. Katanya sih besok (Jumat 9 Oktober 2020) ada yang mau dilantik. Mudah-mudahan saja benar," ujarnya.
