1549852

Pabrik Pengolahan Sampah Berkapasitas 200 Ton Segera Dibangun di Kota Cilegon, Ini Bocorannya

- 23 Juni 2024, 13:25 WIB
Ilustrasi pengolahan sampah.
Ilustrasi pengolahan sampah. / ANTARA/Hery Sidik

KABAR BANTEN - Kota Cilegon kembali ramai diperbincangkan. Kali ini yang dibicararan bahwa Kota Cilegon bakal memiliki pabrik pengolahan sampah berkapasitas 200 ton per hari.

Lokasinya di Tempat Pembuangan Sampah atau TPSA Bagendung.

Dengan demikian Kota Cilegon akan memiliki pabrik pengolahan sampah besar, sama dengan 6 daerah lainya, yaitu Indramayu, Tuban, Padang, Depok dan Gianyar.

Baca Juga: Pemkab Serang Jajaki Kerja Sama Buang Sampah ke Kabupaten Pandeglang

Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengawasan Sampah pada Dinas Lingjungan Hidup atau DLH Kota Cilegon, Muhriji menyampaikan bocoran tentang rencana pembangunan pabrik pengolahan sampah berkapasitas besar itu.

Kata Muhriji, pembangunan pabrik penholaha. Sampah tersebut, tifak menggunakan dana SPBD, tetapi dibiayai dana bantuan bank dunia.

"Pembangunan pabrik pengolahan sampah di Kota Cilegon dibiayai bantuan Bank Dunia senilai Rp 102 miliar," kata Muhriji, pada Minggu 23 Juni 2024.

Saat ini, Cilegon merupakan satu-satunya daerah di Provinsi Banten yang memiliki pabrik pengolahan sampah. Meski demikian, pabrik pengolahan sampah berkapasitas lebih besar segera dibangun di TPSA Bagendung, Kota Cilegon.

Untuk pembangunan pabrik pengolahan sampah tersebut, saat ini Pemkot Cilegon telah menyediakan lahan sekitar 1,1 hektar di TPSA Bagendung.

Muhriji memprediksi, pembangunan pabrik pengolaha. Sampah di TPSA Bagendung akan dimulai awal Agustus 2024. Menurut Muhriji, saat ini rencana pembangunan pabrik pengolahan sampah suntikan dana Bank Dunia masuk dalam proses lelang di Balai Prasarana Permukiman Wilayah atau BPPW Banten pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Seperti diketahui, Pemkot Cilegon telah berhasil mengolah sampah rumah tangga menjadi produk bahan bakar jumputan padat atau BPJP. Sampah yang diolah mencapai 30 ton per hari menjadi biomassa untuk kebutuhan co-firing PLTU Suralaya.

Baca Juga: Darurat Sampah di Kabupaten Serang, Ketua Dewan Sebut Hanya Pembangunan TPSA Solusinya

"Gegara berhasil mengolah sampah menjadi bahan bakar, Kota Cilegon pun semakin dikenal masyarakat secara luas. Banyak pemerintah daerah melakukan studi banding ke Kota Cilegon hanya untuk belajar pengolahan sampah," katanya.

Pada tahun ini, Pemkot Cilegon bakal mendapat bantuan dari Bank Dunia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna membangun tempat pengolahan sampah.

Pabrik pengolahan sampah suntikan Bank Dunia senilai Rp 102 miliar tersebut, kata Muhriji, nantinya jika telah beroperasi akan mengolah sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat atau BBJP dan Refuse-derived Fuel atau RDF dengan kapasitas 200 ton perhari.***

 

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah