1549852

Harganas ke-31 Provinsi Banten: Kolaborasi Bergerak ke BKB-Posyandu Demi Terwujudnya Keluarga Berkualitas

- 23 Juni 2024, 21:36 WIB
Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian hingga Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Rusman Efendi saat menghadiri kegiatan peringatan Harganas ke-31 tingkat Provinsi Banten tahun 2024 di Kota Cilegon.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian hingga Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Rusman Efendi saat menghadiri kegiatan peringatan Harganas ke-31 tingkat Provinsi Banten tahun 2024 di Kota Cilegon. /Dokumen BKKBN Banten

Intervensi Serentak

Masalah stunting masih menjadi tantangan yang dihadapi dimana penyebab utamanya adalah karena masih rendahnya pemahanan keluarga terutama para orang tua dalam memberikan asupan gizi yang seimbang kepada anaknya yang masih balita.

Hal ini yang kemudian menyebabkan terjadinya stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada balita akibat dari kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama (kronis), sehingga anak tumbuh lebih pendek untuk usianya. Kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi didalam kandungan dan pada masa awal setelah lahir.

Permasalahan yang menjadi kekhawatiran utama bukan terletak pada ukuran tinggi badan, akan tetapi justru yang mendapat perhatian utama adalah efek yang ditimbulkan dari kasus stunting karena gizi buruk yang terjadi pada balita ini dalam jangka waktu panjang akan sulit untuk diperbaiki seperti terjadi gangguan kognitif yang menyebabkan penurunan kecerdasan dan rentan terhadap penyakit, serta berisiko mengalami penyakit tidak menular (PTM) disaat dewasa.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2023, angka prevalensi stunting Banten mencapai 24% berada diatas rata-rata nasional 21,5%.

Untuk itu, berdasarkan arahan Wakil Presiden Republik Indonesia KH Maruf Amin, perlu dilakukan pengkajian ulang hasil SKI 2023 melalui pengukuran dan penimbangan ulang melalui Bulan Penimbangan dan Pengukuran di Posyandu pada bulan Juni 2024 yang hasilnya akan dilaporkan melalui EPPGBM dalam rangkaian kegiatan Intervensi Serentak 10 Pasti.

Pada momentum Harganas 2024 tingkat Provinsi Banten yang digelar di Kota Cilegon, Pj Gubernur Banten Al Muktabar dan Helldy Agustian mendorong hal tersebut dilakukan dan posyandu di 8 kecamatan di Kota Cilegon melakukan gelaran Posyandu yang menghadirkan Catin, Ibu Hamil dan Balita, dan secara langsung dilaporkan melalui saluran virtual yang dihadiri peserta Harganas.

Berdasarkan laporan EPPGBM: https://sigiziterpadu.kemkes.go.id/ppgbm/index.php/Dashboard/stunting, pada tanggal 23 Juni 2024 Provinsi Banten telah mencapai 92,64% (772,268/833,629) balita yang sudah diukur.

Dengan demikian peringatan Harganas tingkat Provinsi Banten tahun 2024 dapat memberikan dorongan bagi tercapainya pelaksanaan Intervensi Serentak 10 PASTI demi terlayaninya masyarakat secara menyeluruh.***

 

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah