Strategi Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten Tekan Covid-19

- 6 November 2020, 07:30 WIB
Tangkapan Layar. Diskusi bertajuk “Mengungkap Dibalik Penurunan Zona Covid-19 di Banten” yang dilaksanakan Harian Umum Kabar Banten secara virtual, Kamis, 5 November 2020.
Tangkapan Layar. Diskusi bertajuk “Mengungkap Dibalik Penurunan Zona Covid-19 di Banten” yang dilaksanakan Harian Umum Kabar Banten secara virtual, Kamis, 5 November 2020. /

KABAR BANTEN - Senin, 26 Oktober 2020 lalu, Provinsi Banten dinyatakan bebas zona merah peta risiko penularan Covid-19. Hari itu seluruh kabupaten/kota di Banten dinyatakan oranye atau masuk kategori risiko penularan sedang.

Meski penambahan kasus masing-masing kabupaten/kota masih fluktuatif, perubahan zona peta risiko penularan yang seluruhnya berada di zona oranye menjadi kabar menggembirakan bagi upaya memutus mata rantai Covid-19.

Dalam Diskusi bertajuk “Mengungkap Dibalik Penurunan Zona Covid-19 di Banten” yang dilaksanakan Harian Umum Kabar Banten secara virtual, Kamis, 5 November 2020, masing-masing Satgas menyampaikan strategi yang dilakukan.

Satgas Kota Cilegon, M. Arief Gunawan mengatakan, terdapat beberapa langkah dilakukan pihaknya untuk menekan penularan Covid-19. Langkah diawali dengan penguatan screening terhadap setiap warga yang diduga terjangkit Covid-19.

”Ditambah penguatan tracing yang ada di setiap Puskesmas di Kota Cilegon,” ujarnya.

Diharapkan seluruh warga yang kontak erat dengan pasien Covid-19 bisa diikutsertakan dalam tes swab.

”Setelah diketahui penguatan gugus tugas. Gugus tugas ini tidak hanya kota tapi sampai dengan terdekat dengan masyarakat. Sehingga bisa bersinegri dalam memberikan fasilitas kepada terkonfirmasi sehingga bisa meningkatkan kualitas isolasi mandiri,” ucapnya.

Baca Juga : Alhamdullilah, Pasien Isolasi Mandiri di Hotel Trans Kota Cilegon Tersisa 13 Orang

Di daerah yang dikenal kota baja ini juga telah tersedia wisma isolasi berupa hotel. Di tempat itu tersedia fasilitasi untuk isolasi agar pasien tak menularkan Covid-19 kepada keluarganya.

”Kita berharap kalau memang ada satu dua orang terkonfirmasi bisa lakukan isolasi mandiri, sehingga keluarga lain di rumahnya tidak tertular,” tuturnya.

Ke depan, pihaknya akan terus memaksimalkan penguatan screening, gugus tugas dan wisma isolasi bersama. Targetnya, Kota Cilegon bisa berada pada zona hijau atau bebas dari risiko penularan Covid-19.

Ia mengakui, penanganan Covid-19 di daerahnya masih menemui sejumlah kendala. Antara lain sulitnya melakukan tracing terhadap masyarakat yang kontak erat dengan pasien Covid-19. Tak jarang juga upaya tracing dan isolasi warga menemui penolakan karena khawatir isolasi tak bisa membuat warga bersangkutan mencari penghasilan.

”Kemudian, masih munculnya stigma dan diskriminasi. Karena itu, ayo kita bersama-sama, Covid-19 masih bisa kita cegah, diharapkan bisa mengikuti adaptasi kebiasaan baru,” ucapnya.

Satgas Pencepatan Penanganan Covid-19 Kota Serang Rizki Ikhwani mengatakan, secara garis besar upaya yang dilakukan pihaknya sama dengan upaya yang dilakukan di Kota Cilegon.

”Pertama penguatan satgas dai tingkat kota sampai RT/RW sampai tingkat kota. Kami juga ucapkan terima kasih kepada tenaga medis di lapangan yang sampai saat ini masih ikhlas menuntaskan Covid-19,” katanya.

Baca Juga : Update Covid-19 di Kota Serang 5 November 2020: Pasien Positif Bertambah 15, 2 Diantaranya Anak-anak

Kedua, pihaknya juga aktif melakukan komunikasi dengan publik melalui jejaring informasi yang tersedia. Informasi berupa perkembangan kasus Covid-19 di Kota Serang yang tujuannya mencegah informasi hoax, serta memberikan rasa tenang kepada masyarakat.

”Ketiga, analisis berbagai informasi tentang perkembangan covid. Untuk memetakan masalah corona harus diapakan untuk kedepannya. Kami juga sudah menyiapkan terkait rumah singgah isolasi pasien corona di Rusunawa Margaluyu, gedungnya sudah siap tinggal sarana medis,” ucapnya.

Sementara, Sekda Pandeglang Pery Hasanudin mengatakan, kasus Covid-19 di daerahnya terus mengalami perubahan. Selama ini telah dilakukan upaya maksimal dengan melakukan penguatan satgas dari mulai dari tingkat RT/RW sampai tingkat kabupaten. ”Pada dasarnya (kasus Covid-19 masih mengalami) kenaikan,” katanya.

Selain penguatan satgas, pihaknya juga telah menggelontorkan anggaran untuk penanganan. Anggaran ini diambil dari anggaran pembangunan yang digeser untuk kebutuhan penanganan Covid-19.

”Dalam rangka penanggulangan kami menggunakan dasar protokol kesehatan. Kami juga sudah punya rumah isolasi,” ujarnya.

Tim kesehatan yang disiapkan terus melakukan tracing terhadap masyarakat yang pernah kontak erat dengan pasien Covid-19. Tujuannya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. “Tracing terus berjalannya kemana,” ucapnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah