"Berdasarkan laporan, sampai sekarang tidak ada kerusakan pascagempa baik infrastruktur, rumah warga maupun bangunan pemerintahan. Kami melihat warga yang tinggal di Pandeglang selatan sudah mulai sadar dengan mitigasi bencana dan mereka memang sudah terbiasa tinggal di daerah trend gempa," ujar Pery.
Baca Juga: Kepala BMKG: La Nina Bisa Bawa Berkah Bukan Musibah, Ini Syaratnya
Seperti diketahui, wilayah Banten Selatan (Bansel) kembali diguncang gempa bumi, Sabtu 14 November 2020 sekitar pukul 22.23 WIB.
Guncangan gempa bumi magnitudo 5.0 SR dengan pusat gempa di 49 kilometer Barat Daya Sumur Banten dengan kedalaman 10 kilometer itu sempat membuat warga berhamburan keluar rumah.
BMKG dalam peringatannya menyatakan gempa magnitudo 5.0 SR tersebut tak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Gempa di Banten Terjadi 18 Kali Sepekan
Titik gempa ini terletak pada koordinat 7,54 LS dan 106,01 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 72 km arah Barat Daya Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada kedalaman 30 km.
Seorang warga Desa Cilangkahan Kecamatan Malingping, Febri, mengatakan, guncangan gempa yang dirasakan lumayan kuat dirasakannya ketika sedang beristitahat dirumah.
“Hanya beberapa detik saja memang tapi lumayan besar kang. Karena itu begitu merasakan guncangan kami keluar rumah. Namun setelah beberapa menit kami kembali ke rumah,” katanya.***