Gelar Seminar Alquran, MUI Undang Para Guru SMPN

- 19 September 2017, 21:14 WIB
seminar alquran MUI Banten 2
seminar alquran MUI Banten 2

SERANG (KB).- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten menggelar seminar bertajuk “Alquran dan Penguatan Program Akhlakul Karimah Bagi Guru Agama di SMPN”, Selasa (19/9/2017). Kegiatan berlangsung di aula MUI Provinsi Banten, menampilkan narasumber Prof. H. B. Safuri, dan Dr. Thoha Sobirin. Sementara moderator Dr. Wasehudin, M.Pd. Ketua MUI Banten KH. Rasna Dahlan mengatakan, peserta kegiatan itu terdiri atas para guru agama di SMPN. Mereka antara lain para Ketua MGMP PAIS se-Provinsi Banten. “Di antara beberapa peserta juga terdapat peneliti dari UIN Syarief Hidayatullah,” katanya. Sementara itu dalam ceramahnya, Toha Sobirin mengatakan acuan bagi guru PAI sebagai pendidik dan pembina siswa dalam membentuk karakter siswa adalah Alquran Surat al Ahzab ayat 21 dan Surat Al Qalam ayat 4, yaitu akhlak baginda Rasulullah Saw yang tidak boleh diragukan dan wajib dilaksanakan. Dikatakan Toha, dalam pelaksanaan pembentukan karakter tersebut perlu diperhatikan dan dijelaskan tentang nilai-nilai sidik, amanah, tablig, dan fatonah. Hal itu dinilainya sebagai nilai dasar yang dimiliki baginda Rasulullah SAW, dengan strategi dan metode yang disesuaikan dengan tepat dan jelas. Teknik pelaksanaan pembentukan karakter siswa tersebut, kata Toha, dilakukan dengan dua cara. Pertama, guru agama harus menjadi uswah (teladan) bagi siswa. “Dan siswanya sendiri harus dilatih dan dibiasakan untuk melatih diri dan membiasakan berperilaku yang mencerminkan nilai sifat sidik, amanah, tablig, dan fatonah,” katanya.
Aplikasi sifat sidik, lanjut Toha, siswa harus terlatih berbuat jujur, benar, disiplin, tepat waktu, dan efisien. Sementara untuk pembiasaan sifat amanah, siswa harus dilatih dengan rajin shalat lima waktu, bisa berdoa, siap memimpin upacara, melaksanakan tugas sekolah dan rumah. “Untuk membiasakan sifat tablig, siswa harus dilatih brbicara, bisa berpidato, rajin baca dan tuis Alquran, dan bisa surat menyurat serta bisa ICT,” katanya. Siswa juga harus dilatih memiliki sifat fatonah, seperti pinter, bisa memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa dan sekolah, serta terbiasa tidak menimbulkan masalah. “Guru PAI harus jadi teladan, harus rajin, sopan, santun, yakin, bisa menasihati bukan mencaci maki, bisa memberi senyuman manis bukan memvonis, mau membantu bukan menggerutu,” katanya. (Fahmi)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah