Mubaligh Cilegon Masuk Daftar Kemenag, Ru’fah: Alhamdulillah Semua Dari Al-Khairiyah

- 20 Mei 2018, 12:12 WIB
PSX_20180520_115958
PSX_20180520_115958

SERANG, (KB).- Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengaku gembira, sebab dari 200 mubaligh Kota Cilegon, Provinsi Banten yang masuk daftar Kemenag RI adalah ulama Al-Khairiyah. “Alhamdulillah, sebagai warga Al-Khairiyah, tentu saya bahagia sekalgus bangga,” kata Hj. Ru’fah Abdullah, Dosen UIN SMHB, kepada kabar-banten.com, Minggu (20/5/2018) siang. Ketiga ulama AlKhairiyah dimaksud, pertama, Prof. Dr. Satori Ismail. Pengasuh Pondok Pesantren Al Bayan Tegalbuntu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon itu, kini menjadi Ketua Umum Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) dan dosen sejumlah perguruan tinggi di Jakarta. Hafizd kelahiran Cirebon ini merupakan jebolan S3 Universitas Kairo. Kedua, Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, adalah jebolan Al Khairiyah Citangkil, Kota Cilegon. Ahli Hukum Islam tersebut adalah dosen UIN Jakarta kelahiran Cilurah, Ciwandan, Kota Cilegon. Ketiga, Prof. Dr. Rif’at Syauqi. Dosen UIN Ciputat kelahiran Tegalratu, Ciwandan, Kota Cilegon, adalah putra Kiai Nawawi, tokoh Al Khairiyah. Ia kini menjadi pengajar di UIN Jakarta. “Ketiganya adalah putera terbaik kebanggaan Al Khairiyah,” kata Ru’fah Abdullah. Seperti diketahui, baru-baru ini Kementrian Agama (Kemenag) RI mengeluarkan rilis tentang nama-nama penceramah yang mendapat rekomendasi dari lembaga tersebut. Di antara 200 nama tersebut, sejumlah penceramah berasal dari Kota Cilegon, Provinsi Banten. Menag Lukman Hakim Saifuddin menuturkan, alasan dikeluarkan 200 nama penceramah tersebut, sebab selama ini Kementerian Agama sering dimintai rekomendasi mubalig oleh masyarakat. “Belakangan, permintaan itu semakin meningkat, sehingga kami merasa perlu untuk merilis daftar nama mubalig,” kata Lukman, Jumat (18/5/2018). Menurut Lukman, nama-nama yang masuk daftar mubalig tersebut tidak sembarang mubalig. Mereka adalah tokoh yang hanya memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi. “Data ini bersifat dinamis, dan akan kami update secara resmi,” sambungnya. Menag berharap, langkah ini akan memperkuat upaya peningkatan kualitas kehidupan beragama, sesuai dengan misi Kementerian Agama. (SY)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah