Pengadaan Ambulans Desa, Tatu Minta Kades Ajukan Proposal

- 21 Mei 2018, 14:25 WIB
ambulan
ambulan

SERANG, (KB).- Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah meminta seluruh kepala desa (kades) untuk mengajukan proposal permintaan ambulans desa kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang saat ini masih terbatas dengan akses jalan dan ambulans. “Anggaran untuk ambulans di 2018 ini ada, tapi enggak selengkap ambulans di rumah sakit. Itu namanya ambulans desa,” katanya, belum lama ini. Ia menuturkan, saat ini sudah ada desa yang mengajukan proposal mengenai permintaan ambulans tersebut. Ia berharap, 326 desa yang ada segera mengajukan. Kemudian, pihaknya akan meminta kepala Dinas Kesehatan untuk memasukkan anggaran operasional ambulans tersebut ke anggaran desa. Menurut dia, jika ambulans satu kecamatan hanya satu, maka akan mempersulit pelayanan masyarakat. Namun, jika terlalu banyak juga akan menyebabkan membengkaknya biaya operasional. “Makanya, kami taro di desa dengan operasional dari anggaran desa,” ujarnya. Sementara, untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan di masyarakat, selain ketersedian ambulans desa, ucap dia, Pemkab Serang juga selama ini terbantu dengan adanya kader kesehatan. Sebab, jika tidak ada kader, masyarakat kebingungan saat sedang sakit. Meski demikian, pemkab mengakui, jika reward untuk para kader saat ini masih kecil. “Sebetulnya, saya malu reward ini kecil, tapi kalau dijumlahkan mah besar juga,” tuturnya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Sri Nurhayati menuturkan, total Posyandu saat ini sebanyak 1.533. Satu Posyandu difasilitasi oleh lima orang kader, sehingga total kader yang ada sebanyak 7.665, sedangkan untuk reward-nya, dalam sebulan hanya mendapatkan Rp 75.000 per orangnya. “Memang kalau melihat per orangnya (reward) tidak manusiawi, jadi kami tidak pernah bilang itu honor, karena kurang pantas, makanya kami sebut reward. Tapi, kalau dikalikan 1.533 kader dikali 12 bulan itu bisa Rp 7,5 miliar,” katanya, Ahad (20/5/2018). Menurut dia, fungsi Posyandu amatlah penting. Sebab, mereka berperan untuk mendeteksi tumbuh kembang bayi di tiap wilayah. Dengan berfungsinya Posyandu, maka deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita bisa berjalan maksimal. “Sehingga, tidak ada lagi gizi buruk. Memang ada saja gizi buruk yang belum tertangani dengan baik. Makanya, saya mohon kader dan kepala Puskesmas untuk melihat lagi,” ucapnya. (DN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah