Normalisasi Saluran Irigasi Ditunda Dua Bulan

- 8 Juni 2018, 14:35 WIB
2---ilustrasi-irigasi
2---ilustrasi-irigasi

Permohonan petani terkait perubahan jadwal buka-tutup saluran irigasi Pamarayan Barat dikabulkan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3). Selama Juni-Juli 2018 saluran irigasi akan tetap dibuka dan normalisasi ditunda. Namun, pihak balai meminta komitmen petani, bahwa tidak akan ada gejolak saat akan dilakukan penutupan pada Agustus 2018. Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura pada Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengungkapkan, dari hasil pertemuan perwakilan petani dengan wakil bupati Serang (Pandji Tirtayasa) dan pihak balai besar, tercapai kesepakatan sesuai keinginan petani, yakni untuk dua bulan ke depan (Juni-Juli) saluran irigasi Bendungan Pamarayan Barat tidak ada tutup buka, jadi dibuka terus. “Tapi, dengan catatan dari pihak BBWSC3 selaku pengelola Bendungan Pamarayan meminta komitmen dari petani. Menurut pihak balai oke dibuka dua bulan, tapi nanti tiga bulan ke depan berikutnya ditutup full dan mereka meminta komitmen petani untuk itu. Jadi, artinya perlu ada pengaturan jadwal tanam, kalau sekarang tidak ditutup biar terairi, mereka minta komitmen, bahwa semua informasi ini sampai ke petani di jalur Bendungan Pamarayan baik utara maupun barat,” katanya, Kamis (7/6/2018). Pihak BBWSC3 meminta komitmen dari petani sebagai jaminan tidak akan ada gejolak saat dilakukan penutupan. “Jadi, menurut pihak balai oke sekarang tertunda pekerjaan, tapi dua bulan berikutnya itu akan ditutup full. Agustus sampai Oktober ditutup total, mereka minta komitmen ke petani, bahwa semua petani di jalur itu sudah tahu informasi ini dan menyesuaikan jadwal tanamnya,” ujarnya. Ia menuturkan, pihaknya juga akan menyampaikan informasi tersebut ke petani. “Kami akan menyampaikan informasi ini, sehingga nanti ketika ditutup total jangan sampai ada yang sudah keburu tanam tiba-tiba ditutup total. Jadi, mereka harus menunda tanam atau mengubah komoditinya,” ucapnya. Ia mengatakan, khusus Agustus, September, dan Oktober memang masih musim kering, curah hujan sudah kurang, jadi petani disarankan tanam kedelai, jagung, umbi-umbian atau kacang-kacangan. “Kalau itu masih bisa, jadi jangan dipaksakan padi, karena padi kan perlu air lebih banyak,” tuturnya. Sementara, untuk tanaman padi yang ditanam di Juni-Juli, kata dia, jika dua bulan saluran irigasi dibuka full, tanama padi petani yang sudah tanam sekarang itu akan cukup terairi. “Di 15 hari terakhir kan padi sudah tidak butuh air sebanyak ketika mau masa generatif atau saat pengisian malai,” katanya. Padi yang sudah tanam sekarang, ujar dia, usianya ada yang sebulan, ada yang satu setengah bulan, dan ada yang baru mau tanam, tetapi karena lahan kering, jadi berhenti dulu, kalau saat saluran irigasi dibuka selama dua bulan ini dia baru tanam juga masih bisa, karena perkiraannya ketika saluran irigasi ditutup, air tidak langsung kering, tapi masih menggenangi lahan, masih ada cadangan air. Petani diminta memaklumi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Dadang Hermawan menuturkan, petani juga harus memaklumi adanya buka-tutup tersebut, karena pihak balai juga sedang melakukan rehabilitasi. Jika tidak diperbaiki, secara teknis saluran akan tembah parah. “Jadi, yang penting yang sekarang tanam dan membutuhkan air dikasih dulu, dua bulan berikutnya akan ditutup. Kemarin waktu pertemuan kan kami ada koordinator kelompok tani, itu sampaikan ke kelompok lain, bahwa saluran akan dibuka dan dua bulan kemudian ditutup, kelompok juga sudah mau,” ujarnya. Dalam hal tersebut, menurut dia, pihaknya juga tidak ada pilihan lain, karena jika saluran tetap dibuka rehabnya tidak terlaksana, sementara jika dibiarkan juga jaringan tambah parah. “Jadi, harus memahami juga sekarang, makanya teman-teman penyuluh sekarang menyampaikan ke kelompok tani, agar jangan sampai pas ditutup bergejolak lagi dan disangkanya kami tidak mengakomodir. Makanya, sekarang harus cepat-cepat,” ucapnya. (Yomanti)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah