BAZNAS Provinsi Banten Ikut Aktif Kembangkan Rumah Pangan Santri

- 6 November 2018, 11:15 WIB
PSX_20181106_090758
PSX_20181106_090758

SERANG, (KB).- Program Pemberdayaan Pondok Pesantren, Pemerintah Provinsi Banten tidak hanya menggandeng Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten, tetapi juga bekerjasama dengan BAZNAS Provinsi Banten dan para pihak terkait lainnya sehingga diharapkan program tersebut bisa berjalan dengan optimal, dengan sumber pembiayaan lain selain dari APBD. Hal tersebut terungkap dalam acara serah terima bantuan di BAZNAS Provinsi Banten, Senin (5/11/2018). Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Baznas Provinsi Banten Prof. Suparman Usman yang didampingi Prof. Sibli, Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Banten Irvan Santoso, dan perwakilan dari Perum Bulog Meitha Novarini. Ketua Baznas Provinsi Banten Suparman Usman mengatakan, pihaknya sangat antusias untuk bekerjasama dengan pihak lainnya, kebetulan di Baznas ada Program Z-Mart yang bisa dipadupadankan dengan RPS yang tujuannya menciptakan Mini Mart (usaha warungan) yang harganya terjangkau oleh masyarakat. "Terimakasih kepada Pemprov Banten dan Polda Banten. Baznas siap untuk berperan aktif dalam pengembangan program tersebut kedepannya," ujarnya. Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Banten Irvan Santoso mengatakan, sebagai salah satu bentuk apresiasi Pemerintah Provinsi Banten kepada Para Kyai dan Santri, Gubernur Banten telah memberikan bantuan kepada Pondok Pesantren masing-masing Rp 20 juta perponpes di Tahun 2018 ini, dimana pihaknya juga mengajak pihak terkait lainnya untuk bersama-sama memajukan pondok pesantren. Pondok Pesantren merupakan salah satu pangsa pasar potensial yang membutuhkan pangan untuk keperluan operasional pondoknya sehingga diharapkan tercipta jejaring pasar yang kompak dan terintegrasi, disisi lain pondok pesantren dapat pula bertindak sebagai produsen yang produknya bisa dipasarkan. Pihaknya yakin apabila jejaring pasar sudah terbentuk dengan baik, pondok pesantren tersebut dapat menjadi kekuatan ekonomi baru baik sebagai pasar maupun produsen industri kreatif, ujarnya. Sementara itu Perwakilan Perum Bulog Meitha Novarini, menjelaskan bahwa Program Rumah Pangan Santri ini dikembangkan bekerjasama dengan Polda Banten dan merupakan program khas Banten, dimana Program Rumah Pangan Santri ini akan dikembangkan juga di Daerah lainnya, jadi apa-apa yang dilakukan di Banten menjadi inspirasi untuk daerah lainnya. Sehingga Peran Pemprov Banten kedepannya diharapkan lebih aktif dengan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mendukung program ini, ujar Meitha. Ditambahkan, saat ini Perum Bulog sedang gencar melaksanakan Program Rumah Pangan Kita (RPK). Program ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan pangan dengan kualitas baik dan harga yang terjangkau oleh masyarakat, dimana sesuai karakteristik di wilayah Banten. Selain itu, program tersebut disesuaikan kondisi yang ada dengan menggandeng Pondok Pesantren melalui Program Rumah Pangan Santri. Program tersebut saat ini sedang dikerjasamakan antara Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten dan Perum Bulog Divisi Regional DKI Jakarta dan Banten, selanjutnya dalam pengembangannya Baznas Provinsi Banten ikut mengintegrasikan Program Z-Mart dengan Rumah Pangan Santri. Manfaat program tersebut selain terkait dengan ketersediaan pangan, juga diharapkan terciptanya kemandirian pondok pesantren secara ekonomi di daerah. (KO)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah