Network
SERANG, (KB).- Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) berpesan agar Umat Islam tidak terpecah belah hanya karena beda pilihan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Ia menyarankan, umat Islam banyak bermunajat agar Allah SWT memberikan pemimpin terbaik untuk Indonesia.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi penceramah dalam tablig akbar bertajuk ”Menjaga Hati Menuju Banten Berakhlakul Karimah” yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi (pemprov) Banten di Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Selasa (26/3/2019).
”Umat Islam jangan pecah gara-gara pilpres. Pilpres kenapa harus ribut, yang di Selandia (Baru) saja ada istrinya dibunuh, suaminya tidak dendam padahal (ada yang) membunuh istrinya,” katanya.
Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini menuturkan, setiap warga negara mempunyai hak memilih salah satu paslon. Pilihan ini tidak bisa dipaksanakan oleh orang lain. ”Kita tidak bisa memaksa keinginan orang lain supaya seperti kita. Tenang aja Allah telah menakdirkan siapa yang jadi presiden,” ujarnya.
Alumni Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) ini mengingatkan agar kepolisian, TNI, KPU, Bawaslu dan ASN netral bersikap netral dalam menjalankan tugas. Terlebih Kepolisian, TNI, KPU dan Bawaslu yang dalam pertandingan dikategorikan wasit. ”Sebab, kalau wasit ikut main pasti jatuh wibawa wasit,” ucapnya.
Ia menginginkan Pemilu serentak 2019 berjalan dengan jujur dan adil. Pemilu serentak menelan uang hampir Rp 30 triliun, dengan anggaran sebesar ini hendaknya pilpres tidak berakhir sia-sia akibat adanya ketidakjujuran.
”Pilpres telah menguras segalanya, waktu, harta bahkan emosi masyarakat. Pilpres hanya akan berhasil kalau pilpres dijalankan dengan jujur. Jangan pernah ada yang mengkhianati rakyat,” ujarnya.
Selain bicara tentang Pilpres, pada kesempatan itu AA Gym juga membahas tentang pentingnya menjaga akhlak. Menurut dia, akhlak merupakan cerminan dari keimanan umat Islam.
”Jadi, Rasulullah SAW bersimbah keringat bahkan darah berjuang supaya umat manusia sempurna akhlaknya. Banyak yang baik belum tentu sempurna, akhlak sempurna kalau berdasarkan tauhid,” ujarnya.
