Kearifan Lokal Tangkal Radikalisme dan Terorisme

- 11 Desember 2019, 21:05 WIB
Gelar Budaya Kearifan Lokal
Gelar Budaya Kearifan Lokal

SERANG, (KB).- Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, Raden Harry Hikmat mengatakan, salah satu upaya menangkal paham radikalisme dan terorisme yaitu dengan penguatan kearifan lokal. Salah satunya adalah dengan kesenian pencak silat.

"Hasil studi di berberapa perguruan tinggi menyebutkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal dalam budaya pencak silat pada gilirannya akan bermuara pada ketangguhan mental," kata Harry saat menghadiri kegiatan 'Gelar Budaya Kearifan Lokal Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial' yang diselenggarakan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten, di Kota Serang, Rabu (11/12/2019).

Kegiatan tersebut diinisiasi Dinsos Banten sesuai dengan kebijakan Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dalam rangka penguatan kearifan lokal. Salah satunya untuk menangkal paham radikalisme dan terorisme.

Kegiatan tersebut disambut baik oleh Kementerian Sosial RI dengan hadirnya Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Raden Harry. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinsos Banten Nurhana, Plt Sekretaris Dinsos Budi Darma, dan Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Irma Mulyasari.

Raden Harry mengatakan, ketangguhan mental itu ternyata juga berpengaruh pada motivasi untuk berprestasi.

"Pencak silat bisa mempengaruhi pengendalian diri dari pengaruh negatif. Pencak silat juga memberi energi positif. Jadi kaum milenial harus bangga. Tanpa disadari ada kekuatan, energi yang positif yang sebetulnya dibangkitkan oleh latihan pencak silat," ujarnya.

Tak hanya itu, pencak silat juga dapat mengendalikan perilaku seseorang agar tidak melakukan perilaku buruk.

"Kita tidak berharap, punya kemampuan silat justru jadi provokator dari sebuah konflik. Atau suka menjadi tawuran. Nauzubillahiminzalik. Data BPS menyebutkan 58 kejadian pada 2018, ada perkelahian antar desa. Mudah-mudahan tidak didorong oleh kemampuan beladiri yang disalahgunakan," tukasnya.

Kepala Dinsos Banten Nurhana mengatakan, berbagai keragaman kearifan lokal di Banten sudah sepantasnya dapat dijadikan sebagai sebuah potensi besar untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia khususnya Banten.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah