Rasio Toilet Siswa 1 Banding 83, Sanitasi Sekolah di Kabupaten Serang Masih Minim

- 25 Februari 2020, 14:00 WIB

SERANG, (KB).- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menggandeng PT Cargill Indonesia dan Yayasan Care Peduli Indonesia untuk meningkatkan sanitasi di lingkungan sekolah. Hal tersebut dikarenakan sanitasi di lingkungan sekolah masih minim, yakni baru mencapai 40 persen atau satu toilet berbanding 83 siswa.

Hal tersebut terungkap dalam kick off meeting prosper II PT Cargill Indonesia bersama Pemkab Serang dan Yayasan Care Peduli Indonesia. Kegiatan digelar di Ruang Rapat Tubagus Saparudin, Pemkab Serang, Senin (24/2/2020).

Corporate Responsibiliy Lead Cargil Indonesia Agung Baskoro mengatakan, hal yang menjadi isu utama dari program sanitasi sekolah tersebut, yakni rasio ketersediaan toilet dibanding murid. Seperti pada 2019, rasionya mencapai 125 murid banding satu toilet. Kemudian, berhasil ditekan menjadi satu banding 83 murid.

"Angkanya sangat tinggi, kebayang anak ke toilet harus ngantre panjang. Idealnya satu banding 50 murid," katanya saat ditemui Kabar Banten di ruang rapat tersebut.

Kemudian, tutur dia, masalah kebersihan toilet yang berkaitan dengan pembuangan air limbah dan suplai air bersih masih kurang.

"Terus kebiasaan mencuci tangan, itu bisa membantu mengurangi risiko penyebaran virus corona. Di beberapa sekolah kami buat suport suplai air dan keran air bersih kami latih anak-anak cuci tangan dengan sabun," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk prosper II tahun ini pendekatan yang dilakukan tidak hanya pemahaman fisik. Namun, juga pembiasaan hidup sehat bagi anak anak SD. Jadi, dari Cargil meneruskan program dari 2016.

“Kami teruskan 2,5 tahun ke depan kami tambah 10 sekolah, kami lihat praktik sanitasi baik itu bagaimana, misalnya kami lihat ternyata ada masalah di suplai air bersih itu yang kami suport. Toilet yang belum standar kami suport ke sana, kami tidak hanya suport, tapi juga pancing orangtua murid, agar ada rasa memiliki," ucapnya.

Ia menuturkan, dalam implementasinya akan ada program dokter kecil juga membuat kebun sekolah, agar anak-anak bisa tahu bagaimana mendapatkan gizi sederhana dari lingkungan sekitar sekolah. Untuk 2020, ada 10 sekolah yang akan mendapatkan program sanitasi tersebut.

"Kecamatannya variasi. Tapi, pemilihannya konsultasi dengan Dindik dan Bappeda. Tersebar di beberapa kecamatan. Rencananya program di lapangan baru bisa mulai pertengahan tahun. Tapi, sebelum itu kami sudah ToT (training of trainer) guru dulu kan ada sekolah yang baru (dapat program) juga," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x