DPKD Kabupaten Serang Segera Tuntaskan Penelusuran Arsip Bendungan Pamarayan

- 18 Maret 2020, 20:00 WIB

Pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kabupaten Serang mengungkapkan, penelusuran arsip sejarah Bendungan Pamarayan di Kecamatan Pamarayan yang sedang dilakukan pihaknya sudah hampir tuntas. Beberapa bagian yang belum terkumpul hanya tinggal foto dan sketsa pembangunan Bendungan Pamarayan.

Kepala DPKD Kabupaten Serang Tahyudin mengatakan, arsip sejarah Bendungan Pamarayan tersebut, bercerita tentang sejarah proses pembangunan Bendungan Pamarayan. Ditulis dalam bahasa Belanda.

"Cari yang begini enggak sembarangan, arsip bersejarah ini Januari 1911. Isinya ada SK (Surat keputusan) Bendungan Pamarayan tahun 1910 diterbitkan 1911," katanya kepada Kabar Banten, Selasa (17/3/2020).

Arsip tersebut didapatkan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

"Butuh waktu sebulan, ini nanti dipelajari. Tapi, karena saya tidak bisa bahasa Belanda paling dibaca-baca sedikit siapa tahu ada yang ngerti," ujarnya.

Ia menuturkan, arsip Bendungan Pamarayan yang terkumpul tersebut, masih belum selesai. Sebab, masih ada foto dan sketsa gambar yang belum dikirimkan dari Perpusnas dan ANRI. Selain arsip bendungan, pihaknya juga masih akan menelusuri arsip sejarah lain yang ada di Kabupaten Serang, seperti arsip titik nol dan Mercusuar di Anyer.

"Kami belum tahu sejarahnya, hanya cerita saja yang bangun Anyer-Panarukan itu begitu, tapi detailnya belum tahu. Kenapa Anyer-Panarukan enggak Anyer-Banyuwangi itu pasti ada alasannya. Itu kami cari," ucapnya.

Pencarian akan dilakukan di Perpusnas dan ANRI, namun jika di sana tidak ditemukan, maka harus dilakukan ke Perpustakaan Leiden di Belanda. "Karena kan Belanda yang bangunnya," tuturnya.

Sementara, Kabid Pengelolaan Layanan Pelestarian Bahan Perpustakaan DPKD Kabupaten Serang Ema Rukmini Dewi menuturkan, untuk menyelesaikan penelusuran arsip Bendungan Pamarayan, pihaknya masih perlu sekali lagi berangkat ke ANRI, sehingga DPKAD sudah empat kali berkunjung ke ANRI demi arsip penting tersebut.

"Itu untuk ambil bahan sejarah Bendungan Pamarayan, seperti foto-foto, arsip-arsipnya sama petanya. Alhamdulillah, kami dibantu dengan orang ANRI-nya, jadi bisa cepat mencari arsipnya. Kalau sudah terkumpul sementara belum dibukukan dulu," katanya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x