'Social Distancing' Jangan Tutup Rapat Rumah, Bukan Berarti Menghindari Silaturahmi

- 20 April 2020, 18:30 WIB

Pandemi Covid-19 yang masih terjadi menuai banyak kekhawatiran di kalangan masyarakat yang melakukan social distancing, hingga menutup rapat rumah. Namun salah seorang tokoh Banten H. Embay Mulya Syarief, social distancing bukan berarti menutup diri dan menghindari silaturahmi.

"Social distancing itu kan menjarakkan diri untuk menghindari penularan penyakit. Jadi yang penting ikut SOP (Standar Operasional Prosedur), perhatikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh," kata H. Embay Mulya Syarief kapada Kabar Banten, Ahad (19/4/2020).

Menurut Embay, dirinya tidak mungkin menolak siapa pun yang bertamu ke rumahnya. Oleh karena itu, ada SOP yang dijalankan bagi siapa pun yang bertamu ke rumahnya. Selain bersalaman tanpa bersentuhan, Embay juga menyediakan hand sanitizer di depan rumahnya.

"Pertama yang harus kita pahami, yang tidak diperbolehkan itu kan berkerumun. Kalau bertamu kan gak berkerumun. Tetapi, SOP harus diperhatikan untuk saling melindungi dari penyebaran virus," ucapnya.

Embay mendukung penerapan social distancing sebagai tindakan non-farmasi untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran virus. Namun, bukan berarti menutup diri dan tidak mau bertemu siapa pun. Hanya saja, dianjurkan mengurangi kontak dekat antar manusia.

"Tak semua harus dihindari, social distancing artinya ada beberapa hal yang boleh dilakukan tapi dengan hati-hati," ujarnya.

Embay mengatakan, lockdown atau social distancing bukan hal baru bagi umat Islam. Di zaman kenabian, kata dia, pernah diterapkan oleh Umar bin Khattab ketika mengunjungi Syam.

Sebelum memasuki Syam, mereka mendengar sebuah kabar tentang wabah penyakit kulit Wabah Tha'un Amwas yang menjangkiti wilayah tersebut. Penyakit menular yang menyebabkan benjolan di seluruh tubuh.

Gubernur Syam, Abu Ubaidah bin Al Jarrah, kemudian menemui rombongan Umar di perbatasan dan terjadi percakapan di antara para sahabat dengan Umar. Akhirnya mereka bersepakat untuk mengikuti Hadits Nabi, untuk tidak masuk ke daerah Syam yang sedang mengalami wabah, dan kembali pulang ke Madinah.

Kemudian Syam diberlakukan lockdown. Situasi kondisi yang terjadi di Syam dikabarkan Abu Ubaidah kepada Umar bin Khattab. Satu persatu sahabat Umar meninggal saat wabah, hingga tercatat sekitar 20 ribu orang yang wafat karena wabah. Jumlahnya hampir separuh dari penduduk Syam, termasuk di dalamnya ada Abu Ubaidah.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah