Minta Masyarakat tak Makan Nasi Sehari, DKPP Kabupaten Serang Antisipasi Krisis Pangan

- 20 Juli 2020, 06:30 WIB
One-Day-No-Rice
One-Day-No-Rice

SERANG, (KB).- Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang sudah mengeluarkan surat edaran berisi imbauan penerapan sehari tanpa nasi kepada masyarakat dan kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.

Hal itu dilakukan salah satunya untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan, setelah edaran tersebut DKPP juga akan memperkuat dengan sosialisasi. Surat bernomor 521/1895-DKPP/2020 yang diedarkan pada 30 Juni tersebut untuk menindaklanjuti surat Kementrian Pertanian tentang antisipasi terjadinya krisis pangan dan imbauan untuk mengkonsumsi pangan lokal.

Melalui surat edaran tersebut disebutkan pertama mengimbau kepada masyarakat dan seluruh jajaran ASN dilingkungan Pemkab Serang untuk melakukan gerakan one day no rice yaitu gerakan untuk tidak mengkonsumsi beras atau nasi setiap hari Kamis di Minggu pertama setiap bulan.

Kedua, mengimbau kepada masyarakat untuk mengkonsumsi pangan olahan dan buah-buahan lokal. Ketiga mengimbau kepada kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menggunakan menu pangan lokal non beras pada saat pertemuan dan rapat di lingkungan Pemkab Serang.

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, edaran berupa surat sudah diberikan. Saat ini dirinya sedang mempersiapkan untuk sosialisasi dengan baliho, pamflet, radio, medsos dan lainnya. "Ini kan hanya Imbauan," ujarnya kepada Kabar Banten, Ahad (19/7/2020).

Suhardjo mengatakan, dengan sehari tanpa nasi, masyarakat bisa menggantinya dengan pangan alternatif seperti ubi, jagung, sukun dan lain-lain. Saat ini keberadaan pangan alternatif masih cukup banyak di Kabupaten Serang.

"Kami juga koordinasi dengan Distan untuk menggerakan penanaman pangan alternatif," ucapnya.

Selain itu, kata Suhardjo, pihaknya juga terus melakukan pembinaan terhadap masyarakat agar bisa membuat pangan olahan dari pangan alternatif tersebut. Salah satu pembinaan dilakukan oleh bidang konsumsi dan keamanan pangan.

"Kita punya kelompok wanita tani atau KWT. Terus (pembinaan) yang rutin dilaksanakan itu Lomba Cipta menu. Cipta menu kan diharuskan bahan selain beras tetapi nilai gizinya memenuhi empat sehat lima sempurna atau B2SA (bergizi, berimbang, sehat dan aman)," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah