Pengorbanan Bapak Para Nabi, Tiga Peristiwa Sejarah yang Tak Terlupakan di Dzulhijjah

4 Juli 2022, 11:59 WIB
Suasana umat muslim yang melaksanakan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah di Mekkah malam hari /Pixabay/Zouzou1

KABAR BANTEN -  Kisah ibadah Kurban di bulan Dzulhijjah tak jauh dari sejarah panjang Nabi Ibrahim Alaihis Salam (AS).

Ya, Nabi Ibrahim AS menyontohkan bentuk ibadah Kurban langsung kepada sang anak, Nabi Ismail AS.

Namun, tak hanya peristiwa pengorbanan antara bapak dengan anak yang konteksnya diteladani oleh Nabi Ibrahim AS kepada Ismail saja. Tetapi ada tiga peristiwa yang sudah termaktubkan dalam sejarah

Baca Juga: Arti dan Histori Dzulhijjah, Waktu Haji yang Termasuk Bulan Haram 

Dilansir Kabar Banten dari kanal Islam Today, berikut peristiwa lain dalam sejarah bulan Dzulhijjah.

1. Nabi Ibrahim AS merenungi isi mimpinya.

Ketentuan ibadah Haji tidak lepas dari peristiwa bersejarah yang dialami Nabi Ibrahim AS.

Pada tanggal 8 Dzulhijjah ratusan tahun silam, beliau menerima wahyu untuk menyembelih putra kesayangannya, yakni Nabi Ismail AS.

Wahyu yang hadir dalam mimpi ini membuat beliau ragu. Beliau khawatir itu merupakan bisikan setan.

Oleh karena itulah muncul istilah Hari Tarwiyah untuk tanggal 8 Dzulhijjah. Artinya, hari berpikir atau merenung.

Tetapi ada juga pendapat yang mengatakan istilah Hari Tarwiyah berasal dari kata “irtawa – yartawi”. Artinya, banyak minum.

Hal itu lantaran banyak orang membawa air atau minum sebagai bekal perjalanan ibadah Haji di Hari Tarwiyah.

Baca Juga: Penting! ini Alasan Adanya Larangan Potong Kuku dan Rambut Saat Berkurban di Dzulhijjah

2. Nabi Ibrahim AS memutuskan untuk menyembelih putranya.

Setelah malam kesembilan, akhirnya Nabi Ibrahim AS yakin bahwa mimpinya itu memang benar merupakan perintah Allah. Beliau kemudian memberitahu Ismail.

Lalau kemudian Ismail menuruti arahan ayahnya, Nabi Ibrahim AS, dengan penuh ketakwaan.

Melihat ketakwaan kedua hamba-Nya, Allah SWT mengganti Ismail dengan binatang sembelihan dari surga saat Nabi Ibrahim melakukan penyembelihan.

Peristiwa inilah yang menjadikan waktu 10 Dzulhijjah sebagai Hari Raya Idul Adha. Kemudian diikuti hari Tasyrik hingga tanggal 13 Dzulhijjah.

3. Perjanjian Aqabah di waktu Dzulhijjah.

Pada waktu Dzulhijjah ratusan silaam, yelah terjadi perjanjian Aqabah yang melibatkan kaum Aus dan Khazraj dengan Rasulullah SAW.

Bertepatan di bukit Aqabah, kedua suku tersebut berjanji membantu dakwah Rasulullah SAW di Yatsrib (Madinah).

Kala itu, sejarah mencatat setelah musim ibadah Haji (banyak orang datang ke Mekkah), Rasulullah SAW menemui beberapa kabilah untuk mendakwahkan Islam.

Lantaran banyak yang menolak. Hingga kemudian Rasulullah SAW bertemu 6 orang dari kaum Khazraj asal Yatsrib.

Setelah bertemu di bukit Aqabah, mereka menerima Islam dan akan mendakwahkannya di Yatsrib.

Tahun berikutnya, di bulan Dzulhijjah setelah muslim haji pula, terjadi pertemuan di bukit Aqabah lagi.

Kali ini bukan hanya dihadiri kaum Khazraj, namun ada pula orang dari kaum Aus asal Yatsrib juga.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 12 kenabian, atau 2 tahun sebelum hijrahnya Rasulullah ke Yatsrib (Madinah).

Itulah tiga peristiwa bersejarah ibadah Haji atau Kurban di bulan terakhir Hijriah, yakni Dzulhijjah.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Youtube Islam Today

Tags

Terkini

Terpopuler