Larangan di Bulan Suro dan 10 Pamali Orang Jawa Menurut Primbon

28 Juli 2022, 15:06 WIB
Ilustrasi larangan di bulan suro dan pamali orang Jawa menurut primbon. /Tangkapan layar/YouTube Nasib dan Hoki

KABAR BANTEN - Larangan bulan suro dan pamali orang Jawa lainnya, di mana dianggap sakral dan tidak boleh dilanggar. tahun baru Jawa yakni satu suro bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriyah.

Tahun baru Jawa ini adalah sistem penanggalan yang diciptakan Sultan Agung hanyakrakusuma seorang raja Mataram Islam di abad 16 Masehi.

satu suro diperingati pada malam hari setelah maghrib pada hari sebelum hari H, peringatan ini dilakukan karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam, bukan pada tengah malam. malam satu suro memang terkenal dengan kemistikannya.

Pada malam seperti ini konon dikabarkan pintu gerbang dimensi gaib terbuka dan makhluk astral diberikan kebebasan untuk berkeliaran mencari korban manusia yang tidak eling dan waspada.

Tahun 2022 ini satu suro akan diperingati pada tanggal 30 Juli. Banyak diantara masyarakat Jawa yang mempercayai bahwa ada beberapa larangan yang tidak boleh dilanggar pada bulan tersebut.

Dikutip Kabar Banten dari Chanel YouTube Nasib Dan Hoki, larangan di bulan suro sudah menjadi suatu kepercayaan turun-temurun dimana jika dilanggar dipercaya akan dapat mendatangkan kesialan tujuh turunan.

Baca Juga: 15 Link Twibbon 1 Muharram 1444 H Lengkap dengan Kata-katanya, Cocok Diupload di Media Sosial

1. Tidak boleh mengadakan acara pernikahan.

Dalam adat budaya dan tradisi masyarakat Jawa sangat melarang orang tua menikahkan anak-anaknya di bulan suro. Menurut kepercayaan mengadakan pernikahan di bulan suro hanya akan mendatangkan kesialan kepada pihak keluarga. Kesialan jika melanggar larangan bulan suro.

Bisa terjadi perceraian, rumah tangga yang seret dalam rezekinya, melahirkan anak-anak yang tidak berbakti, sampai pada kematian yang bisa menimpa. Larangan bulan suro untuk tidak mengadakan acara pernikahan juga berlaku untuk hajatan yang lain, selain dari segi mistis ada yang mempercayai bahwa Hal ini dilakukan agar tidak menyaingi atau mengganggu proses ritual Keraton tertentu.

2. Untuk tidak membangun atau melakukan pindahan rumah.

Masyarakat Jawa sangat mempercayai mengenai adanya hari baik maupun hari yang tidak baik,kehidupan mereka masih berdasar pada hitungan-hitungan primbon jawa, di mana dipercaya akan dapat mendatangkan kebaikan.

Sedangkan hari-hari di bulan suro dianggap merupakan hari yang tidak baik untuk membangun rumah maupun untuk pindahan rumah. Apabila larangan bulan suro ini dilanggar dipercaya rumah baru yang akan ditempati kelak akan mendatangkan berbagai jenis kesialan mulai dari masalah rumah tangga sampai masalah gangguan makhluk halus.

3. Dianjurkan untuk tidak keluar rumah.

Jika tidak ada sesuatu yang mendesak larangan bulan suro yang satu ini sangat ditekankan bagi mereka yang mempunyai hari nahas atau hari pengapesan yang jatuh tepat di hari satu suro, lebih jelasnya dapat anda baca artikel sebelumnya yang berjudul 4 weton paling bahaya yang diincar sengkolo malam satu suro. Disebutkan dalam artikel sebelumnya.

Baca Juga: 6 Tempat Misterius di Bumi, Disebutkan Dalam Alquran, Diantaranya Air Kehidupan Bikin Manusia Panjang Umur

Bahwa ketika malam satu suro berlangsung portal dimensi jagat lelembut akan dibuka, para penghuninya akan dibiarkan bebas mencari korban. Sehingga tempat yang paling aman adalah di rumah. Kepercayaan masyarakat Jawa juga menyebutkan bahwa di malam itu para leluhur akan datang ke rumah anggota keluarganya yang masih hidup sehingga sebagai bentuk penghormatan disarankan untuk berdiam di rumah

4. Kalau bicara tidak boleh sembarangan.
Berbicara.

Hal ini sangat ditekankan terutama ketika malam satu suro belum berakhir, Ketika seseorang asal bicara pada bulan suro atau pada malam satu suro, ucapannya akan sering dapat terkabul khususnya ucapan yang tidak baik, hal demikian dapat terjadi karena ketika kita sedang berbicara yang tidak baik dan ada entitas gaib lain yang mendengarkan mereka akan dengan mudah membuat hal negatif tersebut menjadi kenyataan.

Salah satu hal yang sangat positif untuk dilakukan ketika malam satu suro berlangsung adalah dengan mengikuti proses topo bisu siapa tahu dengan laku tirakat dan ritual, hajat Anda akan segera terkabulkan. Selain larangan bulan suro tersebut ada beberapa pamali orang Jawa yang sifatnya himbauan agar hidup Anda senantiasa lancar terutama dalam rezeki dan jauh dari kesialan dan keterpurukan.

Pamali orangJawa yang pertama adalah, jangan bangun tidur terlalu siang jika anda bangun tidur terlalu siang hingga matahari hampir di tengah akan berakibat segala bentuk rezeki yang akan datang akan menjauh kembali.

Pamali orang Jawa yang kedua adalah jangan mengetukkan ujung rokok yang akan disulut ke permukaan benda keras, kebiasaan ini dipercaya akan membuat Anda selalu mengalami kekecewaan karena gagal dalam karir dan rumah tangga.

Pamali orang Jawa yang ketiga yaitu kebiasaan menggigit bibir, janganlah Anda memiliki kebiasaan menggigit bibir sebelah bawah karena kelak akan bernasib buruk secara rezekinya, serta apabila memiliki kebiasaan menggigit bibir atas dalam hidup akan memiliki banyak hutang.

Pamali orang Jawa yang keempat yaitu jangan memiliki kebiasaan mengusap muka atau wajah dengan baju yang sedang dipakai, hal ini dipercaya dapat menyebabkan susah rezeki dan selalu dibenci orang.

Baca Juga: Sejarah Tahun Baru Islam 1 Muharam, Bermula di Masa Umar bin Khattab, Berikut 3 Maknanya

Pamali orang Jawa yang kelima yaitu janganlah menyapu di malam hari karena selain akan sulit untuk mencari rezeki juga dapat memanggil kehadiran makhluk halus.

Pamali orang Jawa keenam yaitu jangan makan sebelum orang tua makan, hal ini dipercaya bisa mengakibatkan sulit untuk mendapatkan rezeki.

Pamali orang Jawa yang ke tujuh, adalah jangan membuka atau memakai payung di dalam rumah karena akan mengundang kesedihan dan bisa mendapatkan kesukaran di dalam hidup.

pamali orang Jawa kedelapan adalah jangan membuang-buang nasi, karena kelak akan bisa menjadikan Anda kesulitan dalam hal rezeki dan hidup dalam kemiskinan.

Pamali orang Jawa ke sembilan adalah jangan berkebiasaan memakai baju sambil berjalan, karena hal ini akan berakibat cita-cita Anda tidak akan tercapai atau terlaksana.

Pamali orang Jawa yang kesepuluh adalah jangan berteriak-teriak atau mengucapkan kata-kata kotor di gunung atau di dalam hutan, karena hal itu dapat menyebabkan kesurupan atau masuk dan tersesat ke dimensi lelembut.***

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Nasib dan Hoki

Tags

Terkini

Terpopuler