KABAR BANTEN - Shalat adalah satu dari lima rukun Islam yang wajib didirikan lima kali dalam sehari.
Shalat juga merupakan tiang agama dan menjadi amal yang pertama kali dihisab di hari kiamat.
Baca Juga: Gratis, Ini Link Twibbon Nuzulul Quran 2023 1444 Hijriah dengan Desain Pilihan Keren
Mengutip dari kanal YouTube Setetes Embun, berikut ini tanda Allah SWT menerima shalat hambaNya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya pertama kali yang akan dilihat atau dihisap dari amal seorang hamba pada hari kiamat adalah ibadah shalatnya. Bila ibadah shalatnya sempurna, maka diterimalah salat dan seluruh amalnya. Apabila ditemukan shalatnya kurang atau tidak baik, maka ditolak lah shalatnya dan seluruh amalnya. "(Hadits Riwayat Thabrani).
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, dan ketahuilah mengingat Allah atau shalat itu lebih besar keutamaannya dari ibadah yang lain.. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan " ( Quran Surah Al Ankabut ayat 45).
Mungkin ada yang bertanya, ada orang yang rajin shalat tapi mengapa shalatnya tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.. Mulutnya masih saja menceritakan aib orang lain, senang dengan ghibah menggunjing tetangga. Bahkan tak segan untuk menghina dan merendahkan sanak saudaranya. Orang ini berarti tidak merasakan manfaat shalat dalam kehidupannya. Dia tidak merasakan kenikmatan dari shalat yang dilakukannya. Maka besar kemungkinan shalatnya belum diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Bahkan ada yang celaka dengan shalatnya, seperti yang terdapat dalam firman Allah, " Maka celakalah bagi orang yang shalat, yaitu orang yang lalai dalam shalatnya ( Quran Surah Al Maun ayat 4 dan 5).
Ibadah salat merupakan urusan antara hamba dan penciptaNya. Diterima atau tidaknya shalat seorang, hanya Allah yang mengetahui. Kita hanya bisa mengetahui ciri-ciri atau tanda-tanda shalat seseorang yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Sebagaimana dalam Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Al bazzar dari sahabat Abdullah bin Wahid Al Harrani, "Sesungguhnya Aku Allah hanya menerima shalat seseorang yang bersifat tawadh, karena keagunganKu dan tidak mencela makhlukKu dan tidak membiasakan maksiat dan durhaka kepadaku, dan menghabiskan waktu siangnya untuk berdzikir kepadaku, dan mengasihi orang-orang miskin dan ibnus sabil dan kepada janda miskin dan mengasihi pada orang-orang yang terkena musibah".
Dari hadits tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa ada enam tanda orang yang diterima shalatnya.
1. Orang yang tawadhu kepada Allah.
Sifat tawadhu dalam shalat adalah sifat merendahkan diri, merendahkan hati bahwa kita hanyalah seorang hamba yang sangat lemah. Mungkin di kehidupan dunia kita adalah orang yang terhormat, tapi di hadapan Allah kita hanyalah seorang hamba yang sangat kecil.
Para ulama mengatakan, jika kita sudah berdiri diatas sajadah sudah mengangkat tangan untuk takbir, ketahuilah kita sudah meninggalkan dunia. Dan kita sudah menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2. Orang yang tidak sombong
Tawadhu'nya dalam shalat, akan melahirkan sifat rendah hati dalam pergaulannya sesama manusia. Jabatan dan kekuasaan tidak membuat dia sombong, karena dia tahu itu semua adalah amanah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kekayaan tidak untuk memperbudak orang lain, karena dia yakin hartanya hanyalah titipan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Pengetahuan tidak membuat dia tinggi diri, karena dia tahu pengetahuannya tidak seberapa dibandingkan ilmu Allah yang Maha Luas.
Orang yang diterima shalatnya akan merasa dirinya tidak lebih tinggi dari orang lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada perasaan sombong, walaupun hanya sebesar debu", (Hadits Riwayat Muslim)
3. Orang yang tidak mengulang maksiat
Dalam hidup kita pasti pernah melakukan dosa atau maksiat. Entah itu kita sadari ataupun tidak, entah itu besar ataupun kecil.
Mungkin kita pernah berbohong, mungkin kita pernah menggunjing tetangga atau menyakitinya. Atau mungkin kita pernah memanfaatkan jabatan untuk memperkaya diri,"Barangsiapa shalatnya tidak menyebabkan dia menjauhi kekejian dan kemungkaran, maka shalatnya akan menambah dia jauh dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan orang yang diterima shalatnya tidak akan mengulangi maksiat nya dan selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
4. Orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu
Jika kita selalu mengedepankan keinginan daripada kebutuhan, disaat itulah hawa nafsu tidak bisa dikendalikan.
Orang yang shalatnya diterima akan selalu mengedepankan kebutuhannya dan kemaslahatan orang banyak, dibandingkan menuruti keinginannya sendiri.
5. Orang yang gemar berzikir
Orang yang diterima shalatnya akan cenderung rindu untuk menghadap lagi kepada Allah. Dia selalu menunggu waktu shalat selanjutnya dengan hati yang gembira, karena kerinduannya. Sehingga dia akan cenderung berdzikir mengingat sang penciptanya Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dia akan merasa tenang ketika berzikir Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, " Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah, hanya mengingat Allah hati menjadi tenteram", (Quran Surah Ar-Rad ayat 28 )
6. Orang yang membantu orang yang susah
Sikap dalam shalat yang selalu melihat kebawah, akan tercermin dalam kehidupan orang yang shalatnya diterima.
Bukan hanya saat di atas, dia melihat ke bawah, bahkan saat di bawah pun atau susah pun dia selalu melihat kebawah. Sehingga secara tidak langsung dia akan memiliki sifat sosial yang sangat tinggi.
Dia akan cenderung membantu orang yang lebih susah dari dirinya, sehingga dia akan dekat dengan sesama manusia.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dan dekat dengan surga. Sedangkan orang yang bakhil atau pelit jauh dari Allah, jauh dari manusia jauh surga.
Baca Juga: 15 Link Download Twibbon Nuzulul Quran 2023, Cocok Digunakan Untuk Status WhatsApp
Shalat yang diterima Allah tidak hanya akan berdampak pada dirinya sendiri bahkan sekelilingnya akan terdampak dari pancaran keberkahan yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepadanya.
Semoga shalat kita menjadi salah satu yang diterima shalatnya. Aamiin ya Rabbal Alamin.***