Menguak Misteri Makam Keramat Syeh Muhammad Soleh Gunung Santri, Terkait Perang Besar Antara Banten vs Baduy

9 Juni 2023, 12:54 WIB
Ilustrasi terkait misteri makam keramat Syeh Muhammad Soleh Gunung Santri yang berada di Desa Bojonegara Serang Banten /Tangkapan layar/YouTube JEJAK PARA WALI

KABAR BANTEN - Gunung Santri dulunya merupakan tempat persembunyian para tokoh warga dan para santri sekaligus tempat berkumpul dalam merundingkan strategi perang melawan penjajah Belanda.

 

Gunung Santri merupakan sebutan nama bukit sekaligus nama kampung di Desa Bojonegara Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Provinsi Banten.

Gunung Santri terletak di tengah gunung-gunung yang memanjang di mulai dari pantai dan berakhir pada gunung induk yaitu Gunung Gede.

Baca Juga: Viral! 5 Makam Keramat di Cianjur yang Tak Pernah Sepi Peziarah

Penasaran dengan keberadaannya serta kenapa Gunung Santri menjadi tempat bersejarah dan dikeramatkan?

Berikut informasinya sebagaimana dikutip Kabar Banten dari Channel YouTube JEJAK PARA WALI

Gunung Santri selalu menjadi objek wisata religi yang ramai dikunjungi warga sebab dikawasan ini dikelilingi makam para tokoh pahlawan pada masa Kesultanan Banten.

Makam para pahlawan itu terlihat dari banyaknya kuburan berbatu nisan kuno yang berada di sepanjang jalan menuju puncak Gunung Santri.

Salah satu tokoh kharismatik yang dimakamkan di Puncak Gunung Santri yaitu Syeh Muhammad Soleh, beliau adalah salah satu santri kesayangan Sunan Ampel.

Syeh Muhammad Soleh dikenal sebagai ulama yang berperan aktif dalam menyebarkan agama Islam hingga ke pelosok daerah Pantai Utara Banten.

Syeh Muhammad Soleh wafat pada usia 76 tahun tepatnya pada tahun 1550 di sekitar makam beliau juga terdapat makam santrinya yang bernama Malik, Isroil, Ali dan Akbar keempat nya merupakan santri setia yang selalu menemani beliau dalam penyebaran agama Islam.

Selain terdapat makam para pejuang Gunung Santri juga gunung yang bersejarah yang menjadi tempat persembunyian para prajurit merah putih untuk mengatur strategi perlawanan terhadap para penjajah Belanda.

Syeh Muhammad Soleh Bin Abdurrahman adalah seorang ulama penyebar agama Islam di tanah Banten khususnya kawasan Pantai Utara Banten, beliau adalah murid dari Sunan Ampel.

Setelah sekian lama menimba ilmu dari Sunan Ampel kemudian beliau menimba ilmu ke Sultan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cirebon ayah handa dari Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

 

Setelah menimba ilmu dari Sunan Gunung Jati, Syekh Muhammad Soleh diperintahkan oleh gurunya itu untuk berdakwah dan membantu putranya Sultan Maulana Hasanuddin yang pergi ke Banten dan lama tidak kembali ke Cirebon.

Waktu mayoritas masyarakat Banten masih beragama Hindu yang berada dibawah kekuasaan kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Pucuk Umum yang pusat kekuasaan nya berada di Banten girang.

Singkat kata Syekh Muhammad Soleh pun pergi ke Banten dan mendapat kabar bahwa Maulana Hasanuddin di berada di Gunung Lempuyang dekat kampung Merapit Desa Ukirsari Kecamatan Bojonegara.

Setelah bertemu Maulana Hasanuddin menolak untuk segera kembali ke Cirebon karena merasa terpanggil untuk mengislamkan tanah Banten yang masih mayoritas pemeluk agama Hindu.

Syeh Muhammad Soleh pun akhirnya menetap di di Gunung Santri dan mulai berdakwah menemani Sultan Maulana Hasanuddin.

Melihat keahliannya Sultan Maulana Hasanuddin pun mengangkat Syeh Muhammad Soleh untuk menjadi pengawal sekaligus penasehat dengan julukan Cilikoret.

Baca Juga: Dosakah Menggunakan Harta dari Hasil Temuan? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Namun syiar Islam yang diupayakan oleh Sultan Maulana Hasanuddin mendapat tantangan dari Prabu Pucuk Umun Sang penguasa Banten kala itu.

Pucuk Umun merasa semakin kehilangan pengaruh sejak masuknya agama Islam yang dibawa oleh Sultan Maulana Hasanuddin.

Melihat meluasnya ajaran agama Islam di Banten sampai bagian selatan Gunung Pulosari hingga Pulau Panaitan Ujung Kulon, Prabu Pucuk Umun pun menantang Sultan Maulana Hasanuddin untuk bertarung dengan cara mengadu ayam jago dan sebagai taruhannya jika kalah akan dipotong lehernya.

Tantangan itu pun lalu diterima oleh Sultan Maulana Hasanuddin dengan senang hati.

Setelah bermusyawarah dengan pengawalnya Syeh Muhammad Soleh akhirnya disepakati bahwa yang akan bertarung melawan ayam jago milik Prabu Pucuk Umun adalah Syeh Muhammad Soleh yang nantinya akan berubah wujud menjadi bentuk ayam jago, Seperti hal nya ayam jago biasa.

Hal ini terjadi tentu atas kekuasaan Allah SWT yang memberi karomah kepada seorang waliyullah.

Singkat cerita pada waktu dan tempat yang telah ditentukan pertarungan dua ayam jago itupun berlangsung menegangkan kedua berisi keras untuk mendapatkan kemenangan

Hingga pada akhirnya ayam jago milik Sultan Maulana Hasanuddin yang memenangkan pertandingan.

Lalu Sultan Maulana Hasanuddin membawa ayam jagonya yang bisa tak lain jelmaan Syeh Muhammad Soleh itu dan pulang kerumah dan sesampainya dirumah ayam jago tersebut kembali menjadi sosok Syeh Muhammad Soleh.

Akibat kekalahan adu ayam jago tersebut Prabu Pucuk Umun pun tidak terima dan mengajak berperang kembali pada Sultan Maulana Hasanuddin.

Namun lagi-lagi pasukan Prabu Pucuk Umun dapat dikalahkan dalam peperangan dan mundur Keselatan untuk bersembunyi di pedalaman Rangkas yang sekarang dikenal dengan Suku Baduy.

Kejadian ini menjadi sejarah besar tentang asal usul Suku Baduy hingga saat ini.

Konon pasukan Baduy akan kembali menyerang Banten untuk membalas kekalahannya, ketika ulama paku Banten wafat dan tak ada lagi penerusnya.

Setelah selesai mengemban tugas dari Sultan Maulana Hasanuddin kemudian Syeh Muhammad Soleh pun kembali kekediaman nya di Gunung Santri dan melanjutkan aktivitas nya sebagai mubalig atau penyebar agama Islam.

Syeh Muhammad Soleh wafat pada usia 76 tahun sebelum wafat beliau berpesan kepada santrinya jika ia wafat agar dimakamkan di Gunung Santri.

Hingga saat ini Gunung Santri menjadi objek wisata religi yang selalu ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah.

Baca Juga: Mengenal Profil Imam Bukhari Ahli Hadits yang Jadi Rujukan Para Ulama Hingga Saat Ini

Nama Gunung Santri ini terkenal sebab di puncak nya terdapat makam seorang waliyullah yaitu Syeh Muhammad Soleh yang merupakan pengawal sekaligus penasehat Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Dalam jerih payahnya mengislamkan tanah Banten, selain itu Gunung Santri juga dikenal karena Gunung Santri ini adalah tempat bersejarah yang menjadi tempat persembunyian para prajurit merah putih untuk mengatur strategi perang melawan penjajah Belanda.

Itulah misteri keramat Gunung Santri yang terletak di Bojonegora Serang Banten yang hingga saat ini menjadi objek wisata religi yang masih ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah, semoga informasi bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube JEJAK PARA WALI

Tags

Terkini

Terpopuler