Ini Orang Pertama Dirikan Salat Jumat, Hari Raya Selain Idul Fitri dan Idul Adha, Sebelumnya Disebut Arubah

- 1 Oktober 2021, 13:01 WIB
Ilustrasi salat Jumat, orang pertama yang mendirikan dan namanya yang disebut Arubah sebelum datang cahaya ISlam.
Ilustrasi salat Jumat, orang pertama yang mendirikan dan namanya yang disebut Arubah sebelum datang cahaya ISlam. /Kabar Banten

KABAR BANTEN - Hari yang mulia di dalam Islam adalah Hari Jumat, bahkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menjadikannya hari raya selain Idul Fitri dan Idul Adha.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda dalam shahih Muslim bahwa sebaik-baik matahari terbit adalah pada Hari Jumat.

Hari Jumat dimana Nabi Adam diciptakan, hari yang diambil dari kata ijtima, dimana kita dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan dari neraka.

Baca Juga: Tiga Doa Dimudahkan Rezeki Setiap Penjuru, Melimpah dan Halal, Dibaca Setelah Salat Fardhu dan Salat Jumat

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, berikut sejarah nama hari dan salat Jumat yang merupakan syariat, karena Rasulullah ingin menyelisihi hari raya kaum kuffar atau Yahudi yang berkumpul pada hari Sabtu dan Nasrani yang berkumpul pada hari Minggu.

Namun pada masa Jahiliyyah, hari Jumat disebut dengan hari Arubah yang berarti rahmah atau kasih sayang.

Dalam kitab Raudhul Unuf karya Abu Qosim As-Suhaili, dituliskan bahwa orang yang pertama kali mengumpulkan kaum Quraisy di hari Arubah adalah kakek nabi, Ka’b ibn Lu’aiy.

Dari beberapa riwayat, mengatakan, beliaulah yang pertama kali memberi nama hari Jumat. Meskipun ada juga riwayat yang menyatakan bahwa hari Arubah tidak berganti namanya menjadi Jumat sampai datang Islam.

Namun orang yang mendirikan salat Jumat pertama dalam Islam, sebagaimana diriwayatkan Daruquthni dan Ibn Abbas, salat Jumat atau Jumatan pertama kali disyariatkan di Makkah sebelum hijrah.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x