Perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad, Menunggangi Buraq ke Langit Ketujuh, Inikah Wujud Kendaraan Rasulullah?

- 28 Februari 2022, 19:42 WIB
Ilustrasi Buraq kendaraan yang ditunggangi Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra Mikraj.
Ilustrasi Buraq kendaraan yang ditunggangi Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra Mikraj. /Tangkapan layar Youtube Tafakkur Fiddin

KABAR BANTEN-Isra Mikraj adalah kisah perjalanan agung Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh yang menunggangi Burak.

Dalam kisah Isra Mikraj yang merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh, Buraq merupakan kendaraan yang digambarkan secepat kilat dan langkahnya sejauh mata memandang.

Peristiwa dan kisah Isra Mikraj terjadi pada malam Senin 27 Rajab atau satu tahun sebelum hijrah ke Madinah, Buraq sempat berontak saat dinaiki Rasulullah.

Sebagaimana dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari YouTube Tafakur Fiddin, pada 8 Februari 2022, berjudul 'Isra Miraj Perjalanan Nabi Muhammad Bertemu Dengan Keanehan diluar Logika'.

Tatkala Nabi Muhammad berada di Hijr Ismail disamping kabah, berbaring tidur bersama Hamzah bin Abdul Muthalib dan Ja'far bin Abi Thalib. 

Maka datanglah Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail, serta bersamanya malaikat yang lain yaitu Israfil.

Baca Juga: Mengungkap Tradisi di Bulan Rajab, dari Rajaban hingga Kenduri, Puncak Peringatan Isra Mikraj Berbagai Daerah

Para malaikat membawa Rasulullah hingga ke sumur Zamzam dan meletakkannya. Pada saat itu, yang memimpin adalah Malaikat Jibril Alaihissalam.

Riwayat lain mengatakan, saat Rasulullah sedang tidur di rumahnya terbuka atap rumah nabi dan turunlah Jibril lalu membelah bagian atas dada Nabi hingga bawah perutnya.

Lalu Malaikat Jibril berkata kepada Mikail: "Berikanlah aku semangkok air zamzam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya,".

Lalu Malaikat Jibril keluarkan hatinya dan membasuhnya hingga tiga kali, dan mencabut apa-apa yang mengganggu hatinya.

Datanglah Malaikat Mikail membawa tiga mangkok air zamzam lalu didatangkan satu mangkok dari emas yang penuh dengan hikmah dan iman.

Kemudian menuangkannya ke dalam dada Rasulullah, dan memenuhinya dengan kebijaksanaan dan keilmuan.

Lalu keyakinan serta keislaman, setelah itu dirapatkan kembali dada Rasulullah, dan didatangkan Buraq yang indah berkelana dan bertali kekar.

Buraq adalah hewan berwarna putih yang lebih tinggi dari keledai dan lebih kecil dari bighal yaitu hasil perkawinan antara kuda dan keledai.

Langkahnya sejauh mata memandang, memiliki dua telinga yang panjang. Apabila mendaki gunung, mereka terangkat lebih tinggi kaki belakangnya.

Namun jika dia turun, maka terangkat lebih tinggi kaki di depannya. Buraq memiliki dua sayap di bagian pinggulnya yang membantu kakinya agar lebih cepat.

Pada saat Rasulullah ingin menaikinya, Buraq sempat berontak dan Malaikat Jibril meletakkan tangan lalu berkata:

"Tidak kah kau malu wahai Burak. Demi Allah tidak ada yang menaikimu seseorang makhluk yang lebih mulia darinya,".

Maka Buraq pun tiba-tiba tenang hingga merasa malu, dengan keringat membasahi tubuhnya. Lantas Rasulullah pun menaiki Buraq, kendaraan para Anbiya sebelum Rasulullah.

Rasulullah mulai berjalan diapit Malaikat Jibril berada di sebelah kanannya, dan Malaikat Mikail di sebelah kirinya.

Ibnu Sa'ad berkata bahwa yang memegang pelananya adalah MAlaikat Jibril dan yang memegang tali kekangnya adalah Malaikat Mikail.

Maka berjalanlah Rasulullah dan Jibril, hingga sampai pada belantara yang dipenuhi kebun kurma. Malaikat Jibril berkata, turunlah dan salat di sini. Maka Rasulullah pun salat, dan kembali naik Buraq.

Malaikat Jibril berkata: "Ya Rasulullah tahukah dimana engkau salat tadi". Rasul jawab: "Tidak wahai Jibril". Jibril berkata: "Tadi engkau Salat di Thayyibah ataupun Kota Madinah dan kesitu lah kelak engkau akan berhijrah".

Baca Juga: Mengungkap Rahasia Bulan Rajab, Peristiwa Terjadinya Isra Mikraj, Rasulullah Terima Perintah Salat Lima Waktu

Buraq pun berjalan secepat kilat, serta melangkahkan telapak kakinya sejauh pandangan mata. Lalu Jibril berkata: Turunlah dan salat di sini,". Maka Rasulullah pun salat, lalu naik Burak kembali.

Malaikat Jibril bertanya: "Ya Rasulullah tahukah di mana tadi engkau salat,". Rasulullah menjawab: "Tidak wahai Jibril".

Malaikat jibril berkata: "Tadi engkau salat di Kota Madyan, di suatu pohon yang dahulu Nabi Musa pernah berteduh di situ,".

Buraq pun berjalan dengan cepat bagaikan kilat. Lalu Malaikat Jibril berkata: Turunlah dan salat di sini,".

Maka Rasulullah pun salat, lalu menaiki Burak kembali. Jibril berkata: "Ya Rasulullah tahukah di mana tadi engkau salat,".

Rasulullah menjawab: "Tidak wahai Jibril,". Malaikat Jibril berkata: "Tadi engkau shalat di bukit Tursina dimana dahulu Nabi Musa bermunajat dengan Allah subhanahu wa ta'ala,".

Kemudian sampailah Rasulullah dan Malaikat Jibril hingga ke suatu tempat, yang tampak darinya istana dan bangunan-bangunan negeri Syam.

Jibril berkata: Turunlah dan salat di sini". Maka Rasul pun salat dan naik Buraq kembali dan bergerak berjalan dengan cepat secepat kilat.

Lalu Malaikat Jibril berkata: "Tahukah engkau dimana tadi engkau salat".  Rasul berkata: "Tidak ya Jibril".

Malaikat Jibril berkata: 'Tadi engkau salat di Betlehem di tempat itulah Nabi Isa dilahirkan".

Tatkala di perjalanan, Rasulullah melihat Jin Iprit mengejar sambil membawa api. Setiap Rasul menengok, pasti jin Iprit berada dihadapannya.

Jibril berkata kepada Rasulullah: "Maukah engkau ajarkan satu kalimat apabila engkau mengucapkan, maka akan padam apinya dan dia akan jatuh tersungkur pada wajahnya.

Maka berkata Rasulullah: Ajarkan aku wahai Jibril". Kemudian Malaikat Jibril mengajarkan kepada Nabi Muhammad:

Baca Juga: Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 28 Februari 2022 beserta Ucapan Selamatnya

"Aku berlindung dengan kemuliaan Allah yang maha dermawan dan dengan firman-firman Allah yang sempurna yang tidak bisa ditembus oleh orang-orang baik maupun orang-orang jahat. Dari keburukan yang turun dari langit dan dari keburukan yang naik kelangit dan dari keburukan makhluk yang ada di bumi dan dari keburukan yang keluar dari bumi dan dari fitnah siang dan malam dan dari kejadian yang datang tiba-tiba di siang dan malam kecuali sesuatu kejadian yang datang membawa kebaikan wahai tuhan yang maha pengasih".

Setelah kalimat tersebut terucap, Jin Iprit langsung tersungkur jatuh dan api yang dibawanya seketika padam.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah