Network
KABAR BANTEN - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengeluarkan surat edaran terkait dengan penetapan awal bulan Dzulhijjah.
Dalam surat yang diedarkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut, nomor, 361/C.I.34/06/2022 dan tertanggal 29 Dzulqaidah 1443 H atau 29 Juni 2022.
Perihal surat yang diedarkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut adalah, pemberitahuan hasil Rukyatul Hilal Bil Fili awal Dzulhijjah 1443 Hijriah.
Surat edaran oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ditanda tangani oleh Rais Aam KH.Miftachul Achyar, Katib Aam, KH. Akhmad Said Asrori, Ketua Umum, KH.Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jendral Drs. H.Saifullah Yusuf.
Dalam surat edaran dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dijelaskan,terkait dengan penentuan awal bulan Dzulhijjah 1443.
Tim Rukyatul Hilal Nahdlatul Ulama yang berada dibawah Lembaga Falakiyah PBNU, menyatakan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1443,berdasarkan laporan dari lembaga tersebut diberbagai lokasi tidak berhasil melihat hilal.
Atas dasar istikmal tersebut, dan sesuai dengan pendapat al-Madzahib al-Arbaah, maka Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberitahukan bahwa awal bulan Dzulhijjah jatuh pada, Jumat Pon tanggal 1 Juli 2022.
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Cilegon, Umar Barmawi ketika dikonfirmasi membenarkan surat edaran dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama terkait dengan penetapan awal bulan Dzulhijjah.
“Iya benar, untuk awal Dzulhijah, jatuh pada 1 Juli 2022, pada Jumat Pon. Sementara untuk 9 Juli 2022 adalah Puasa Arafah,” kata Umar Barmawi melalui whatsapp, Rabu ,29 Juni 2022.
