Oleh karena itulah muncul istilah Hari Tarwiyah untuk tanggal 8 Dzulhijjah. Artinya, hari berpikir atau merenung.
Tetapi ada juga pendapat yang mengatakan istilah Hari Tarwiyah berasal dari kata “irtawa – yartawi”. Artinya, banyak minum.
Hal itu lantaran banyak orang membawa air atau minum sebagai bekal perjalanan ibadah Haji di Hari Tarwiyah.
Baca Juga: Penting! ini Alasan Adanya Larangan Potong Kuku dan Rambut Saat Berkurban di Dzulhijjah
2. Nabi Ibrahim AS memutuskan untuk menyembelih putranya.
Setelah malam kesembilan, akhirnya Nabi Ibrahim AS yakin bahwa mimpinya itu memang benar merupakan perintah Allah. Beliau kemudian memberitahu Ismail.
Lalau kemudian Ismail menuruti arahan ayahnya, Nabi Ibrahim AS, dengan penuh ketakwaan.
Melihat ketakwaan kedua hamba-Nya, Allah SWT mengganti Ismail dengan binatang sembelihan dari surga saat Nabi Ibrahim melakukan penyembelihan.
Peristiwa inilah yang menjadikan waktu 10 Dzulhijjah sebagai Hari Raya Idul Adha. Kemudian diikuti hari Tasyrik hingga tanggal 13 Dzulhijjah.
3. Perjanjian Aqabah di waktu Dzulhijjah.