Makan Daging Kadal atau Biawak, Diyakini Sembuhkan Penyakit Asma, Bagaimana Menurut Pandangan Islam?

- 4 Agustus 2022, 19:15 WIB
Ilustrasi-Kadal atau biawak diyakini bisa mengobati penyakit asma dan meningkatkan vitalitas menurut pandangan Islam.
Ilustrasi-Kadal atau biawak diyakini bisa mengobati penyakit asma dan meningkatkan vitalitas menurut pandangan Islam. /Pixabay

Dalam Kaidah Fiqhiyyah disebutkan, Adh-dhorurotu tubihul-mahzhurot, "dalam kondisi darurat, hal-hal yang terlarang menjadi dibolehkan".

Menurut para ulama, karena hukum keharaman kadal itu tidak jelas secara Qath’iyyah. Namun karena ada kebutuhan Lil-haajiyat, untuk mengobati suatu penyakit yang sulit untuk diobati dengan obat-obat yang lain.

Walaupun tidak bersifat Dhorurot, maka ada ulama yang membolehkan untuk mengkonsumsinya.  Tetapi ada pula ulama yang berpendapat bahwa kadal di Indonesia itu berbeda dengan ‘Kadal Arab’, termasuk kelompok ‘Khobaits’, binatang yang menjijikkan atau kotor. Sehingga, tidak boleh dimakan.

Selain itu, kadal juga termasuk hewan yang memangsa serangga, bahkan juga kodok kecil, atau binatang-binatang kecil lainnya. Ada pula jenis kadal yang berbisa dan memiliki gigi taring.

Dari sini, maka kadal itu secara umum hukumnya haram untuk dimakan. Namun jika ada kebutuhan untuk mengobati penyakit, maka hukumnya menjadi diperbolehkan untuk waktu sementara sebagai obat, sesuai dengan kaidah yang telah dijelaskan di atas.

Akan tetapi, tentu mengkonsumsinya itu tidak berlebihan, juga tidak dilakukan terus-menerus. Berikutnya, ada juga ulama yang menganalogikan kadal sejenis dengan Tokek atau cicak yang termasuk jenis hewan fawasiq.

Ada beberapa hadits menyebutkan bahwa hewan itu termasuk fawasiq, dan oleh karena itu hukumnya juga haram dimakan. 

“Bahwa Nabi saw memerintahkan untuk membunuh cicak atau tokek, dan oleh beliau dinamakan fuwaisiq.” (HR. Muslim).

Secara harfiyah makna fuwaisiq adalah binatang jahat yang kecil. Dari Ummu Syarik bahwa Nabi saw memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau menyatakan: 

“Dahulu, cicak yang meniup dan memperbesar api yang membakar Ibrahim.” (H.R. Muttafaq ‘alaih).

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: halalmui.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah