Zamzam, Alirkan Energi Suci Jemaah Haji

- 28 Juli 2019, 20:00 WIB
Maksuni Husen
Maksuni Husen

KABAR BANTEN - Masjidil Haram adalah pusat ibadah jemaah haji dan umrah. Berbagai aktivitas ibadah seperti shalat lima waktu, shalat sunnah, zikir, membaca Alquran, thawaf, sa'i dan tahallul hampir dilakukan jemaah tanpa terputus selama 24 jam.

Aktivitas padat tentu memerlukan energi yang cukup. Salah satu yang menjaga energi jemaah tetap fit yakni tersedianya air zamzam pada setiap pinggir, lorong maupun dekat aktivitas jemaah yang padat seperti di pinggir area thawaf dan sa'i serta di sepanjang jalan Masjidil Haram.

Bagi jemaah haji, air zamzam adalah energi suci saat beraktivitas di Tanah Suci Mekkah. Air zamzam bukan sekadar air biasa namun diyakini umat Islam merupakan air suci atau air surga yang memiliki banyak keutamaan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baiknya air di permukaan bumi ialah air zamzam, padanya terdapat makanan yang menyegarkan dan padanya terdapat penawar bagi penyakit”.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Ahmad dijelaskan air zamzam adalah sesuai dengan tujuan orang yang meminumnya. Menilik asal usulnya, kata "zamzam" yang berasal dari bahasa Arab yang bermakna banyak atau melimpah. Zamzam merupakan sumur mata air yang terletak di kawasan Masjidil Haram, sebelah tenggara Ka'bah, berkedalaman 42 meter.

Mata airnya yang memancar tidak pernah kering, meskipun jutaan umat Islam meminumnya setiap hari terutama pada musim ibadah haji. Bahkan kini dengan kecanggihan teknologi, air zamzam juga bisa diperoleh di Masjid Nabawi Madinah yang berjarak 450 kilometer dari Kota Mekkah. 

Ditilik dari sejarah, air zamzam lekat dengan kejadian yang dialami Nabi Ibrahim AS, anaknya Nabi Ismail AS dan Siti Hajar. Nama zamzam selalu merujuk pada sumber mata air yang memancar dari mata kaki Nabi Ismail AS saat kehausan, setelah ibundanya Siti Hajar bolak balik dari bukit Safa dan Marwah untuk mencari air.

A Muchlishon Rochmat dalam tulisan berjudul "Khasiat Air Zamzam menurut Hadits Nabi Muhammad" mengungkap dari beberapa literatur klasik, sumber mata air tersebut juga memiliki nama-nama lain, bukan hanya Zamzam.

Diantaranya hafirat Abdul Muthalib, suqya, al-ruwa’, hamzah Jibril,  syuba’ah, tha’amu tha’im, maktumah, rakdhah Jibril, madhnunah, dan lainnya. Nama-nama tersebut mengacu pada manfaat, khasiat, dan latar sejarah mata air itu.

Keistimewaan dan khasiat air zamzam ini menarik sejumlah ilmuwan untuk menelitinya. Muchlishon antara lain merujuk referensi peneliti Masaru Emoto. Di dalam "The True Power of Water, Emoto mengungkapkan bahwa air zamzam memiliki molekul yang beraturan.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x