Kenapa Orang yang Sering Melakukan Dosa Terlihat Hidup Bahagia dan Nyaman?

- 6 Januari 2024, 06:38 WIB
Ilustrasi konsep istidraj, berbuat dosa tapi terlihat bahagia padahal sebenarnya hampa/freepik/rawpixel.com
Ilustrasi konsep istidraj, berbuat dosa tapi terlihat bahagia padahal sebenarnya hampa/freepik/rawpixel.com /


KABAR BANTEN - Pernahkah Anda bertanya mengapa orang yang sering melakukan dosa terlihat hidup bahagia dan nyaman?
Atau pernahkah anda berpikir bahwa Allah tidak adil karena memberikan kebahagiaan pada mereka yang bahkan tidak menaati perintah Allah?

Jawabannya tersembunyi dalam konsep istidraj, fenomena yang membawa kesejahteraan sementara namun membawa konsekuensi yang serius di akhiat nanti.

Mungkin anda sudah familiar dengan konsep Istidraj? Namun sebagian dari anda mungkin bertanya apa itu Istidraj?

Istidraj, sebuah istilah dalam Islam, menggambarkan fenomena di mana seseorang yang terus-menerus melakukan dosa tidak segera mendapat hukuman dari Allah. Sebaliknya, mereka mungkin merasakan kenikmatan dan kesejahteraan dalam hidup mereka, membingungkan banyak orang yang melihatnya.

Baca Juga: Inilah Amalan Penghapus Dosa Menurut Syekh Nawawi Al Bantani Dalam Kitab Nihayatuz Zain

Sebagian besar orang mungkin bertanya, mengapa Allah memberikan kesejahteraan kepada orang yang berbuat dosa? Jawabannya mencakup konsep ujian dan keironian dalam kehidupan. Istidraj adalah cara Allah menguji kesabaran dan keimanan seseorang.

Kenyamanan hidup duniawi bukanlah ukuran kecintaan Allah. Sejati kebahagiaan terletak pada kesejahteraan rohaniah dan pertemuan dengan Sang Khalik di surga. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk berfokus pada peningkatan ilmu dan ketakwaan sebagai cara untuk meraih cinta-Nya.

Berbagai kisah dalam Al-Qur'an menunjukkan keberadaan istidraj. Kisah tentang kaum Nuh, 'Ad, Tsamud, dan lainnya menyoroti bahwa orang-orang yang berdosa mungkin tidak langsung mendapatkan hukuman. Sebaliknya, mereka merasakan kesejahteraan dan kelimpahan materi sebelum akhirnya mendapat siksaan yang pedih.

Meskipun seseorang mungkin menikmati kesejahteraan di dunia, konsekuensi sejati dari perbuatan dosa akan dihadapi di akhirat. Istidraj adalah ujian bagi seseorang untuk merenung dan bertaubat sebelum dituntut pertanggungjawaban di hari kiamat.

Baca Juga: Berlimpah Pahala Hingga Menghapus Dosa Setahun, Catat Tanggal Puasa Tarwiyah, Arafah dan Idul Adha

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Instagram @onedayonejuz


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x